Tuesday, 31 October 2017

PRRI di nagari Suliek Ayie (II)


(Pendam pekuburan Pemuda PRRI di bukit Sarikie) 

Orang Sulik Aie jelas keturunan
Roslaini Rasyad anak-kamanakan Dt. Malin Sutan
Bersuku Simabua dalam catatan
Kepada penulis beliau ceritakan

Karena Allah Maha Pengatur
Ketika Sulik Aie sedang digempur
Banyak TP (Tentara Pejuang) mati gugur
Di bukik Sarikie mereka dikubur

Seregu pejuang berjumlah 12 orang
Mereka TP berasal dari kota Padang
Saat musuh datang menyerang
Tersesat jalan di kampung orang

Agar manusia tak ditimpa celaka
Berlayar perlu bernakhoda
Berjalan baik dengan yang tua
Bertempur wajib dipimpin perwira

Karena terpisah dari rombongan
Tiada perwira sebagai komandan
Prajurit tak tahu arah tujuan
Akibatnya seregu menjadi korban

Dalam suasana sangat mencekam
Ketika waktu mendekati malam
Dilereng bukit jenazah dipendam
Mereka dikubur secara Islam

Sebelum terjadi peristiwa pergolakan
Nagari dikelilingi hutan pesawangan
Banyak bukit tiada pepohonan
Batang kayu saling berjauhan

Bukit Sarikie menjadi saksi
Para pemuda pelajar PRRI
Mereka berkubur di hutan yang sunyi
Sebagai pejuang pembela demokrasi

Semua murid anak sekolah
Dari madrasah Muhammadiyah
Ke guguak Sarikie pergi ziarah
Mendaki bukit, menuruni lembah

Saat melewati padang terbuka
Mereka diam tanpa bicara
Takut dikira rombongan tentara
Menjadi objek serangan udara

Sepanjang ingatan sumber cerita
Dalam dua waktu yang berbeda
Sulik Aie ditembak pesawat udara
Meskipun tak banyak mati dan luka

Walau waktunya tidak dicatat
Roslaini Rasyad masih ingat
Ketika sekolahnya ditembak pesawat
Murid dan guru alhamdulillah selamat

Mungkin pilotnya salah duga
Sekolah madrasah dikira asrama
Bangunan permanen milik tentara
Tanpa teliti ditembak saja

Kejadiaan lain yang masih terkenang
Di dekat halaman surau Tobiang
6 orang TP nyawanya melayang
Ketika Sulik Aie dilanda perang

Akibat perang yang tidak bermoral
Orangpun berusaha mencari akal
Pindah ke kota menjadi professional
Tak lagi bertani di kampung asal

Roslaini Rasyad pindah ke Jogya
Untuk kuliah di IAIN Sunan Kalijaga
Setelah nikah membentuk keluarga
Kini menetap di Padang kota

Walau jauh di seberang pulau
Informasi penting untuk perantau
Kini bukit telah menghijau
Dihuni satwa burung berkicau

Dikarang : H. Si Am dt. Soda
Puisi dari : Hj. Nurhayati Amir (2015

Monday, 31 July 2017

Indahnya Objek Wisata Minang

Pemandangan Indah di Ranah Minang seakan tiada habis habis jika dikunjungi, ada yang sudah lama sementara yang baru juga mulai eksis di perkenalkan ke masyarakat wisatawan. Diantara yang terbaru objek wisata Minang ada beberapa yang perlu kira nya sudi mampir pelepas lelah, dalam melintasi alam Minangkabau. 

Coba liat  di ibukota provinsi kota Padang saat ini jalur pantai nya sudah mulai tertata rapi dan memanjakan mata dan membuat pengunjung mulai betah dan terpikat. Berlalu kemudian menuju kota kecil Alahan Panjang, berderet rumah panggung yang sangat indah jika dipandang dari atas awan, seperti di New Zealand saja kata sebagian orang. Lain lagi jika melintasi kota Solak menuju danau Singkarak, sebelum sampai ambil kekanan  menuju nagari Aripan ada pula bukit Cinangkiak yang bisa untuk terbang Paralayang. Seakan belum lelah dengan suasana nya, mari juga injakan kaki ke nagari terindah di dunia versi orang Asing yakni nagari Pariangan, kerajaan tertua Miangkabau.

Tidak sampai disitu ada rumah Korea di Payakumbuh tidak boleh dilewati, yang indah dan menawan dengan  taman-taman yang tenteram. Nah rasanya jika yang baru pertama menginjakan kakai ke ranah minang, belum valid kalau mencoba lintasi penghubung kota kelok sembilan, yang sudah dilengkapi taman bermain dan rumah makan khas Minangkabau. Jangan lupa bersyukur, jika sudah berlalu kembali ke kota padang bisa sholat di salah satu masjid terindah di kota Padang, masjid Baiturahmah. Semoga menyenangkan.
Taplau - Kota Padang
Cottage di Alahan Panjang
Bukit Cinagkiak, Aripan kab Solok
Nagari terindah di dunia versi Travel buget  - Pariangan kab . Tanah Datar
Harau Valley, kota Payakumbuh
Harau Valey, kota Payakumbuh
Kelok Sembilan, kab Payakumbuh.
Masjid Baiturahmah, Bypass kota Padang


--- Sekian ---

Saturday, 17 June 2017

Mudik indah ke Ranah Minang

Tahun ini sama dengan tahun-tahun sebelum nya, masyarakat muslim Indonesia merasa ada yang hilang jika tidak berlebaran dikampung halaman nenek moyang nya. Bukan lagi sekedar rutinitas malah ada sebagai hal mutlak yang harus dilaksanakan walau lautan diseberangi, kota-kota dilewati dan rumah pribadi dirantau ikhlas ditinggali. So..masyarakat Minang menyebut mudik berarti pulang kampung halaman, berlebaran dan Sholat idul fitri dilapangan bersilaturahmi dengan sanak sodara yang sekampung dan seiman.

Sebuah kelurahan atau nagari seperti Sulit Air tidak jauh beda dari masyarakat lain nya di Indonesia, namun warga dan keturunan nya beruntung dan sangat dimudahkan sekali dengan kebiasaan yang sudah ada berulang kali apalagi dikoordinasikan dengan segenap pelaku organisasi yang ada siapa lagi kalau bukan SAS dan IPPSA yang boleh jadi jadi rujukan diranah minang ini. Nagari ini sudah menjadi percontohan dan populer kalau tidak disebut sangat kompak, oleh orang diluar sana. Itulah yang seharus nya terjadi ada komunikasi kuat sanak sodara baik kampung dan perantauan. Boleh lihat contoh, ketika instalasi air pam sudah masuk nagari orang rantau sudah tahu. Ulang tahun Sulit Air bagaimana sejarah nya, orang rantau bahkan merasa lebih tahu. Hal positif bahkan negatif pun, akan cepat ditangkap dan menjadi bahan cerita, ada yang menilai sempit bahkan ada yang berpandangan terbuka tentu semua itu dalam wujud menjaga rasa perbedaan tidak lah elok terlalu ditampakan. Semua nya memang harus menjalin kontak person, kontak sodara, kontak usaha, bahkan kontak organisasi seperti SAS dan IPPSA tidak akan sulit didapat jika berkemauan.

Dunsanak yang se-Iman, adakah sudah kita menghayati dengan segenap kebahagiaan yang benar benar bisa dirasakan untuk semua, untuk sanak sodara kita yang tinggal dikampung sana ? apakah kita hanya sekedar berlebaran, memperlihatkan kebahagiaan pribadi sementara pahit asam kehidupan dikampung cukup sodara kita yang merasakan. Dengan apa mereka bisa terbawa bahagia ? tentu dengan sikap dan kepribadian yang sudah ada tuntunan dalam adat nan empat dan Islam dengan lima rukun nya, meskipun dalam beberapa hal ada perbedaan namun ada rahmat didalam nya yang perlu kita syukuri.
Sejogyanya mudik dikampung halaman memberi kesan yang tak terlupakan untuk kita bisa bawa kelak ke rantau nanti, baik yang masih gadis-bujang maupun yang sudah berkeluarga. Setidak nya pengalaman kita memberi rasa penasaran bagi yang mendengarkan. Jika itu indah rasanya apa yang harus dilakukan ? ada beberapa sikap yang perlu menjadi referensi untuk kawan-kawan diluar sana. Diantara nya :  

  • SALAM : lain lubuk lain belalang, lain tempat lain pula hidup nya. Memberi salam itu rahmat, apalagi yang memulai duluan. Berkenalan dan  memberi senyuman cukup memberi kesan orang rantau masih beradab dan memiliki sopan santun. Walau hal ini sangat sepele namun banyak yang masih mengabaikan nya, mulai lah saat ini menebar salam minimal ke tetangga, InsyaAllah.
  • SILATURRAHIM : Jauh-jauh dari rantau hanya untuk sholat idul fitri, gak salah ? ada hal yang lebih mulia mengiringi yang sunnah tersebut selain bertamasya yakni mengunjungi sanak sodara, keluarga ibu, keluarga bapak (bako), sawah dan ladang serta rumah gadang suku sendiri. Niscaya akan merasakan sensasi luar biasa jika itu sudah dilakukan, orang yang dkunjungi juga ikut berbahagia.
  • BERBAGI : selama bertahun-tahun dirantau, selama itu pula tak putus-putus nya nikmat Allah yang telah dilimpahkan. Adalah ketenangan jiwa yang luar biasa jika, sodara orang rantau mampu dan mau untuk sedikit berbagi rupiah dengan orang-orang dikampung. Baik itu keluarga dekat, maupun teman ataupun tetangga dan orang-orang yang masih belum diberi kemudahan rizki. Saat nya lah kita berbagi dengan uang rupiah baru didompet, niscaya tidak akan berkurang rizkinya.
Semua itu kembali kepada pribadi masing-masing, mudik mengesankan itu seperti apa indah nya, mari renungkan betapa syahdu nya jika salam, Silaturahim dan berbagi bisa diaplikasikan secara bersamaan. Jikalau hanya bisa bergaya perlente, bermewah mewah, rasanya diatas langit masih ada langit yang lebih tinggi lagi. Semoga lebaran tahun ini memberi kemuliaan untuk kita, keberkahan bagi kampung halaman, akhir kata penulis ucapkan selamt hari raya Idul Fitri 1428H. 
--- Sekian ---

Wednesday, 31 May 2017

SAS Pulang Basamo Akbar 2017

Momen Pulang Basamo pada tahun 2015 di pelabuhan Merak , Banten
SAS organisasi terbesar perantau Minang saat ini, mulai bersiap-siap untuk pulang basamo Akbar. Diperkirakan tidak kurang 10-ribuan warga perantau SAS tersebar di 92 cabang SAS meliputi 16 provinsi, tiga negara  tetangga yakni Malaysia, Singapura dan Australia akan meramaikan nagari kampung halaman  nenek moyang nya. Pada saat nya nanti menunggu moment hari raya Idul Fitri 1418H, itulah waktu yang paling sakral untuk ditunggu-tunggu bersilaturahmi dan merayakan hari kemenangan bersama sanak saudara. Momen pulang basamo kali ini juga akan di isi beragam kegiatan dan program SAS untuk masyarakat perantauan, yang paling ditunggu tentu adalah pemilihan raya ketua umum DPP SAS untuk masa empat tahun kedepan.

Sebelum nya pembentukan panitia sudah dilakukan awal bulan feburary yang lalu, tak kurang 160 personil panitia ikut terlibat dan bertanggung jawab dalam beberapa even yang akan diselenggarkan di bumi Sulit Air. Diantara nya adalah Pawai Obor salingka nagari pada malam takbiran, Sholat Id dengan penceramah ketua MUI Sumbar, olah raga bola kaki, Bulu Tangkis, Futsal, Tennis lapangan, Bola Volly, Sepak Takraw, tak lupa malam kesenian IPPSA selama lima malam, serta Off road menjajah gunung papan atau merah putih, namun yang paling utama Konferensi IPPSA dan Musyawarah SAS untuk mencari figur baru sang pemimpin akan datang.

Dari perantauan, panitia pulang basamo tahun ini yang diketuai oleh bapak Naswir, juga akan bersiap diri mengadakan perjalan mudik akbar seperti yang telah pernah dilakukan pada dua tahun silam. Perantau SAS nantinya akan mudik bareng hari selasa tanggal 20 juni 2017 berkumpul pada rest area Ciujung menuju titik pelabuhan Merak untuk berangkat dengan menyewa satu kapal ro-ro menuju Bakauhuni Lampung. Barulah setelah itu dilanjutkan perjalanan dengan melewati pos-pos cabang SAS jalur lintas tengah Sumatera diantara nya Bandar Jaya, Batu Raja, Lahat, Lubuk Linggau, Muaro Bungo pada akhirnya nanti akan ditunggu oleh bapak walikota di kota Solok.

Mencari figur pemimpin

Pulang basamo  kali ini akan terasa spesial momennya, karena akan ada pergantian pucuk pimpinan DPP SAS dan DPP IPPSA, itu pula yang membedakan nagari ini dengan nagari nagari lain di ranah Minang. Jika untuk membangun kampung halaman, berlomba-lomba untuk mewujudkan nya. Tentu tidak akan ada istilah meraih untung untuk menjadi ketua umum, namun semangat untuk menjadi ketua SAS saat ini mulai menggebu dan mengerucut kepada beberapa calon. Dalam menyonsong mubes SAS ke-XXII ada tiga calon potensial yang berniat untuk memimpin SAS kedepan, diantara nya H. Syamsudin Muchtar (pengusaha), DR. Happy Bone Zulkarnaen (pengurus DPP GOLKAR) dan  dr, Heriyanto (ketua cabang SAS Betung - Sumsel).
Tim Syamruci adakan temu tokoh dan cabang SAS di Hotel Maxone di Palembang
Adalah yang sedikit unik, pada mencari figur ketua SAS kali ini sudah dimulai gerilya mencari dukungan dan membentuk tim sukses dua bulan sebelum nya, dan belum pernah terjadi selama ini ! kuat dugaan adalah lumrah mengikuti arus zaman serta semata memeriahkan momen pulang basamo yang dilaksanakan sekali dua tahun. Tentu yang paling nyata dan kasat mata terlihat dari kemauan kuat terjadi pada dua figur kuat sekarang, yakni H. Syamsudin muchtar atau orang menyebut beliau pak Syamruci berhadapan dengan Akademisi dan politikus Golkar bapak Hapy Bone. Kedua calon tersebut memiliki ketua timses masing masing, dipihak bapak Hapy Bone ada bapak Letkol inf (purn) Amreyza dt Sati Marajo (Bandung) di lain tempat bapak Irwansyah Masri (Palembang) didaulat mengkonsolidasi kawan-kawan seperjuangan dan se-ide dalam misi. Bagaimana dengan timses dr. Heri (Betung) ? nampak nya belum ada gerilya kepada cabang-cabang, namun kemauan tetap ada untuk memimpin SAS empat tahun kedepan. Siapakah kira nya akan pimpin SAS 1 ? apakah bisa orang Piliang memecahkan rekor SAS yang belum pernah dipimpin oleh suku ini ? suara cabang-cabang SAS lah yang menjawab nya nanti.

Jangan pula abaikan IPPSA, saat ini akan mencari figur baru setelah ketua lama Taufik Akbar suku Simabur sudah tidak bisa dicalonkan lagi karena sudah dua periode. Kabarnya akan ada calon dari cabang IPPSA Ciledug, ditunggu juga calon-calon lain nya yang akan tampil membangkitkan batang tarandam anak nagari. Bisa dibayangkan jika IPPSA lenyap atau tidak ada ? yakinlah, pulang basamo akan terasa hambar dan tidak yang dikejar. Ada yang menyebut IPPSA mencari tautan jodoh tidak salah, karena inilah perekat nyata untuk bernagari babako dan basanak sakampung halaman.
Tim Hapy Bone bersama tokoh SAS dan cabang untuk bedah gagasan di rumah beliau

Nagari bersiap diri

Momen pulang basamo tinggal menghitung hari, kebijaksanaan dan kerjasama Wali Nagari Sulit Air ibu Hj. Alex Suryani sangat diharapkan. Tentu ada keterbatasan dan kekurangan yang susah untuk ditanggulangi sendiri, namun seyogyanya hal ini sudah menjadi suatu kesiapan nyata Wali Nagari beserta jorong-jorong untuk memberikan terbaik untuk saudara dari perantauan nanti nya. Yang paling krusial adalah keterbatasan jalan yang ada saat ini, jika dimasuki oleh 700 atau 1000 kendaraan roda 4 dalam tujuh hari penuh tentu akan menyebakan kemacetan luar biasa. Namun berkat kejelian dan antusias beliau menggandeng para doantur SAS bersama sama merehab jalan setapak bisa dilewati mobil, saat ini ada jalan alternatif yang bisa dilalui. 

Jembatan Lubuk Apau dilintasi roda empat, cita cita yang terkabulkan
Ibarat pulau Sumatera, begitupun nagari Sulit Air ada tiga jalan lintas yang dikebut pengerjaan nya seperti lintas tengah dari jorong Silungkang masuk dari guguk rayo bisa menuju Gando via Luak sandiang untuk satu mobil sudah bisa dilewati. Selain itu lintas timur dari Jorong Koto Gadang melintasi Balailamo melewati jembatan Lubuk Apau juga sudah bisa tembus ke Puskesmas jorong Silungkang. Namun agak pelik saat ini lintas barat  dari Limo Panjang jorong Gando menuju Sawitan, tembus Lakuok-Koto Gadang masih belum bisa dijajal karena jembatan Muaro masih seperti dahulu dan perluasan tanah kesana masih belum disetujui oleh hak pemilik ulayat. Semoga kedepan ada solusi nyata untuk kebaikan bersama.

Hal sulit yang malas orang pulang satu lagi adalah-Air ! namun Alhamdulillah, pengerjaan Air Pam untuk masyarakat sudah mulai dilewati pipa. Sebenarnya nagari ini sudah ada air PAM dari tahun 1950an namun terbengkalai karena tinggi nya biaya operasional serta debit air yang mengalir ditampung di telaga cukup terbatas. Jika masih ada yang berminat silahkan ajukan ke pihak Wali ngari  di Balilamo. Dimasuki air PAM, tentu memerlukan biaya untuk itu kerja sama dan pengertian warga sangat diharapkan sekali. Namun tetap saja jika musim kemarau debit air nya akan jauh berkurang.

Baralek Gadang nagari Sulit Air, adalah kebersamaan nyata yang harus dijaga. Perhelatan besar yang akan menelan biaya180 juta rupiah ini sedapat mungkin memberi kenyamana kepada semua warga, terutama masyarakat yang tinggal dikampung halaman. Semoga tidak ada cela dan derita dikemudian waktu membuat organisasi SAS kehilangan marwah. Begitupun para perantau, kemewahan dan kebanggaan semu yang ada tentulah mebuat orang kampung menjaga jarak, rangkulah dan berbagilah InsyaAllah semua merasa bahagia. Selamat baralek gadang Nagariku.

--- Sekian ---

Friday, 28 April 2017

Nagari Sulit Air ulang tahun ke-196


Sulit Air hanyalah sebuah desa jauh dipelosok rimba Minangkabau, hampir 100 km ditempuh dari kota Padang - Sumatera barat. Negeri nya cukup gersang, apalagi air nya banyak yang tidak ditemukan. Namun jangan sangka dulu, jika membayangkan negeri nya sangat keterbelakangan dibanding desa-desa yang lain yang ada di nagari Minangkabau.  Jauh desa nya, namun dalam hal merangkul warga nya pulang basamo, banyak belajar desa-desa lain nya di ranah minang ke nagari ini.  Sulit Air, memang air nya sulit meskipun begitu orang -orang nya di rantau sangat solid. Sulit Air luasanya hampir 80km persegi, desa ini berada di utara kota Solok. 

Wisatawan yang baru pertama kali datang tidak usah khawatir, jalan masuk nya ada 3 dari 4 penjuru mata angin, pertama dari utara arah kota Bukit tinggi bisa melewati jembatan Ombilin, sebelah kiri ada jalan 17 km lagi melintasi nagari Bukit kandung. Kedua dari barat arah kabupaten Solok melewati melalui jalan lintas Sumatera ketika sampai kelihatan danau Singkarak, ada lintas jalan ke kanan sepanjang16 km keatas melewati rumah bapak Suhardi Alius (kepala BNPT)  yakni nagari Tanjung Alai. Ketiga dari selatan kota Solok, melintasi pacuan kuda Ampang kualo ada 28 km menuju desanya bapak  (alm) Rainal Rais ini.

Apa yang membuat nagari atau desa ini menjadi percontohan buat desa-desa yang lain nya ? S.A.S , tapi ini bukan badan intelejen rahasia dari Britania sana lho. SAS disini adalah kependekan dari  SAS (Sulit Air Sepakat). Sebuah perkumpulan raya untuk seluruh masyarakat desa Sulit Air diperantauan, disatukan oleh paguyuban SAS ini. Sekilas tentang SAS, berdiri pada tahun 1970 di Villa keluarga Zainal Abidin Ahmad, merupakan salah satu wakil ketua parlementer RI tahun 1950an. 

Pada awal nya SAS lebih berorientasi untuk mengumpulkan masyarakat perantauan nya yang bertebaran saat ini hampir 90 cabang SAS diseluruh Indonesia dan berada di dua benua Asia dan Australia. Selain itu SAS berkaloborasi bersama para perantau-perantau sukses plus dermawan untuk sebagaian harta nya di bangun kekampung halaman Sulit Air. Sekarang SAS menjadi bagian tidak terpisahkan bersama nagari Sulit Air, jika menyebut SAS berarti dia orang Sulit Air. Termasuk salah satu tokoh nasional kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat bapak OSO atau Osman Sapta Odang adalah keturunan Sulit Air. Pusat desa atau orang awak menyebut nagari, berlokasi di Balailamo jorong Koto Gadang tidak jauh dari sana berdirinya pesantren GONTOR 11.

Nagari nya kecil punya hari jadi - gak salah ? biasanya kota-kota besar, minimal kabupaten meriwayatkan hari ulang tahun nya. Ini hanya sebuah desa atau kelurahan yang memiliki 13 RT berpenduduk 7000 jiwa, namun berusaha untuk mengulang, mengingat masa lalu negeri nya menjadi sebuah pelajaran untuk anak cucu kemudian hari. Dari manakah  HAJASA (hari jadi nagari sulit air) ini berpatokan ? kalau didalami flashback nya dilihat dan dianalisis oleh sejarahwan dari Sulit Air serta peristiwa yang ada di Minangkabau saat itu, sebagain orang menyebut cikal bakalnya, meletusnya perang paderi bermula dari sini. Dimana waktu itu tahun 1820an peralihan kekuasaan jajahan terhadap pribumi minangkabau dilakukan oleh tentara Inggris raya menyerahkan kedaulatan nya kepada Belanda. Tentara Kompheni dengan gagah nya menempatkan pasukan altileri dan salah satu benteng pertama di nagari Simawang.

Kenapa Sulit Air berjarak 20 km ikut diserang ? karena desa ini terdapat embrio-embrio pejuang Paderi yang tidak mau tunduk terhadap kesepakatan para raja dan penjajah waktu itu, didesa ini pula dormitory paderi berkumpul, bala tentara yang lengkap Belanda berulang kali menggempur nya, hingga terjadi tewas nya kedua belah pihak cukup banyak. Dari sinilah para sejarahwan Sulit Air mengangkat momen gempuran Belanda, menjadi sebuah landasan dikemudian hari.

Ketuk palu hari jadi nagari "SAS" ini sudah dilakukan dua tahun yang lalu pada Mukernas SAS di Sulit Air yakni tahun 2015, dan ini adalah peringatan kedua dilakukan setelah yang pertama pada tahun 2016 silam. Hari jadi ke-196 ini, seyogya nya menjadikan negeri ini tetap bersatu, berkembang dan menjadi sebuah pijakan meraih kemakmuran dimasa akan datang. Siapapun penerus nagari, para datuk-datuk dari empat suku serta SAS & IPPSA dari perantauan, disinilah moment nya menemukan satu tekad untuk memajukan kampungb halaman.
Wali nagari dengan dokter-dokter SAS, pengobatan gratis HAJASA, panpel dr. Hamzah Nurdin
Wisuda Hifdzil Quran putra-putri nagari di masjid Raya, panpel Idramis Dt. Malakewi
Lomba Futsal antar jorong di balailamo dalam rangka ulang tahun nagari, panpel Eko narasaki
Lomba senam antar jorong di gd. serbaguna memeriahkan HAJASA, panpel Jayanthi Aerobiq
Hari jadi nagari tahun ini, banyak di warnai berbagai kegiatan seperti perlobaan Hafidz Quran, Lomba Futsal, Lomba Senam antar jorong,  selain peringatan yang akan jatuh sebentar juga diisi dalam bentuk even besar yakni  TOUR de Sulit Air 10K pelaksana nya oleh majalah Bandara. Wahana berolahraga melintasi alam nagari ini plus mendapatkan dooprize dan berbagai hadiah lain nya senilai total 100 juta rupiah. Even nya akan di dilakksanakan  pada hari minggu tgl 30 april 2017, silahkan mendaftar  atau lansung ke Sulit Air ke sekretariat kantor wali nagari di Balailamo. Ada pameo slogan yang menjadi renungan untuk negeri ini "Bersatu kita maju - Bercerai kita malu".  
Ulang tahun nagari ke-196, majalah Bandara berpartisipasi memeriahkan dengan hadiah & doorprize
--- Sekian ---

Monday, 27 March 2017

Koperasi SAS Padang asetnya tembus 1 milyar rupiah

Sukses dan apresiasi yang tinggi rasa nya bisa diberikan kepada SAS cabang Padang, dengan segala upaya kesungguhan, keuletan pengurus dan kerjasama anggota nya. Koperasi SAS Padang mampu hidup dan menghidupi ekonomi warga nya. Inilah merupakan salah satu contoh yang bisa memberi nilai sosial ekonomi yang nyata untuk kemajuan SAS dimasa akan datang. Padahal gedung SAS Padang sempat hampir roboh serta rusak parah akibat musibah gempa 2009 yang silam, meluluh lantakan semua inventaris nya. Namun dari sinilah mungkin bangkit, bantuan dari pemerintah dan segenap warga serta bapak OSO waktu itu bagian dari sponsor, gedung SAS Padang kembali tegak dan menapak kuat memberi nafas bantuan ekonomi kepada warga nya.

Tidak banyak cabang SAS saat ini yang menjadikan Koperasi sebagai "sentra ekonomi tempat mengadu" dimana SAS sebagai induk nya, hanya beberapa yang mampu bertahan dan bahkan banyak yang telah lenyap ditelan zaman dan keadaan yang tidak semesti nya. Seingat penulis bisa dihitung dengan jari, koperasi ada di setiap cabang diantara nya koperasi SAS Menteng, Koperasi Tanjung, Koperasi SAS Bekasi, Koperasi SAS muara Dua dan ada berapa lain nya yang tidak penulis ingat. Namun Koperasi yang berpusat di Bandar Purus ini mampu keluar dari belitan rintangan.

Siapakah yang bisa berhak menjadi koperasi SAS Padang ? tentu adalah hanya warga Sulit Air itu sendiri, atau masuk dalam keluarga besar (urang Sumando, orang luar yang mengaku induk ke Sulit Air) dan yang pasti hanya yang ber KTP kota Padang yang bisa dibantu, pernah suatu waktu warga dari kampung Sulit Air untuk ikut koperasi, agak sulit rasa nya dipenuhi karena kelengkapan administrasi tidak memenuhi syarat. Namun sejatinya prosesnya pun tidak sulit, cukup menjadi anggota dan membayar iuran bulanan. Besar nya koperasi ini tentu dengan kesungguhan anggota nya untuk berusaha dan tidak abai dengan iuran bulan yang siap ditagih nanti ny oleh pengurus.

Mungkin rangkuman informasi yang lebih jelas bisa lansung diungkap oleh salah seorang sesepuh SAS Padang, serta pengawas yakni bapak Arsyad Nurdin. Bermula pada hari minggu tgl.19 Februari 2017 mulai pukul 11.00 s/14.00 WIB, Pengurus Koperasi SAS (Kop-SAS) Kota Padang menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2016, yang dihadiri oleh ibu Ronelva dari Dinas Koperasi & UMKM Kota Padang, Pengurus dan Pengawas Kop-SAS serta 78 orang Anggota Kop-SAS, dalam waktu itu di informasikan data-data cikal bakal & kinerja Kop-SAS Padang per 31 Desember 2016 sebagai berikut :
  • Koperasi SAS Kota Padang didirikan pada tahun 1977 dengan Badan Hukum No.1442/BH.XVII Tgl.31 Oktober 1977 yang telah menjalani pasang surut, dalam perkembangannya sehingga Koperasi ini sempat mengalami macet total pada akhir tahun 1980.
  • Pada tahun 1985 dengan cikal bakal Anggota Arisan SAS Wanita Padang melakukan kegiatan sejenis Koperasi Simpan Pinjam dengan Anggota sebanyak 54 orang sampai tahun 2002, namun kegiatan ini belum optimal 3 Pengurus DPC SAS Padang dan arahan dari Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Padang pada tanggal 29 Juli 2002 , maka Koperasi SAS Kota Padang yang sudah macet total dng Badan Hukum tsb. diaktifkan kembali dengan Anggota Koperasi terdiri dari gabungan Anggota Arisan Wanita dan Anggota DPC SAS Padang sebanyak 72 orang, sampai saat ini Koperasi SAS Padang telah aktif kembali selama 15 tahun.
  • Jumlah Anggota Koperasi SAS Padang pada akhir tahun 2016 sebanyak 153 orang, sedangkan pada akhir tahun 2015 sebanyak 150 orang, berarti jumlah Anggota Koperasi pada tahun 2016 bertambah sebanyak tiga orang.
  • Simpanan Anggota berupa simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela dan simpanan khusus pada akhir tahun 2015 sebesar Rp.567.736.162 meningkat pada tahun 2016 menjadi Rp.602.900.741 terdapat kenaikan simpanan Anggota Koperasi sebesar Rp.35.164.579 atau sebesar 6,19 %.
  • Nominal Pinjaman kepada Anggota Koperasi (droping pinjaman) tahun 2015 sebesar Rp.1.591.600.000 meningkat menjadi Rp.1.836.000.000 pada tahun 2016 meningkat sebesar Rp244.400.000/tahun, 23 orang dengan dua kali peminjaman/tahun dan 45 orang dng sekali peminjaman/tahun. Pinjaman terbesar dengan nilai nominal Rp.60.000.000 dan yang terkecil Rp.1.000.000 jangka waktu pengembalian 10 bulan, nominal pinjaman maksimal tiga kali jumlah Simpanan Anggota Koperasi. Biaya administrasi pinjaman 1%, biaya denda dan jasa pinjaman masing-masing sebesar 1% perbulan.
  • Nominal Kas dan Setara Kas pada akhir tahun 2015 sebesar Rp.167.123.629 menurun menjadi menjadi Rp.161.716.637 pada akhir tahun 2016 atau terdapat penurunan sebesar Rp.5.406.992 atau 3,24 %. Pinjaman yang Diberikan/Baki Debet pada tahun 2015 aebesar Rp.766.306.000 meningkat menjadi Rp.854.467.000 pada tahun 2016 terdapat peningkatan sebesar Rp.88.161.000 atau sebesar 11,50 %.
  • Sisa Hasil Usaha (SHU) tahun 2015 dapat dicapai sebesar Rp.146.017.986 pada tahun 2016 menurun menjadi Rp.141.015.446 terdapat penurunan sebesar Rp.5.002.540 atau sebesar 3,43 %. Dari Sisa Hasil Usaha (SHU) tahun 2016 sebesar Rp.141.015.446 tersebut diatas, 45 % atau sebesar Rp.63.456.951 sesudah Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Koperasi SAS serta Neraca Perhitungan Laba/Rugi Tahun Buku 2016 diterima dan disyahkan dalam RAT ini, akan dibagikan kepada Anggota Koperasi dalam bentuk Simpanan Khusus yang terdiri dari 25% berupa jasa simpanan Anggota Koperasi sebesar Rp.35.253.862 dan 20% berupa jasa usaha Anggota Koperasi sebesar Rp.28.203.089.
  • Jumlah Kewajiban dan Kekayaan Bersih atau Aset Koperasi SAS tahun 2015 sebesar Rp.939.259.629 meningkat menjadi Rp.1.019.383.637 pada tahun 2016 terdapat peningkatan Aset Koperasi sebesar Rp.80.124.008 atau 8,53 %. Dan itu akan terus berlanjut.
Rapat Tahunan mengundang seluruh para pelaku ekonomi untuk pelaporan hasil koperasi.
Kepengurusan koperasi tetap berdiri sendiri, namun dibawah induk SAS cabang Padang. Saat ini periode ketua koperasi - SAS Padang sejak tahun 2002 s/d 2017 sebagai berikut :
  1. A.H.arsland (pul) (tahun 2002 s/2005)
  2. H.Dermawan Abbas (tahun 2006 s/d 2014) 
  3. drs.H.Rafles jj (tahun 2015 s/d 2018)
Namun sesuai ad/art koperasi - SAS, dimana ketua sas padang bertindak sbg badan pengawas plus juga sebagai tenaga profesional, maka badan pangawas di antaranya : ir.H.Arsyad nurdin (ketua sas pdg 1997 s/d 2005) dan H. Darmawan Kasim yg menjabat ketua sas pdg (Tahun 2009 s/d sekarang). Badan pengawas inilah bagian dari kestabilan hidup nya koperasi ini, jangan mentang-mentang sudah dikasih pinjaman dan merasa uang bersama maka angsuran pinjaman pun diabaikan oleh kreditur. Ketika pinjaman macet, akan dicari permasalahan serta solusi yang ada, semua nya masih bisa selesaikan secara keterbukaan dan kekerabatan. Semoga Koperasi SAS Padang bisa menjadi tauladan ekonomi kerakyatan yang dicita-citakan dulu oleh para pendahulu SAS yang telah tiada.
 Gedung SAS Padang dua lantai yang megah, tidak jauh berada dari pusat kantor Gubernur Sumbar

Wednesday, 22 February 2017

Gebu Minang menjemput asa dibawah OSO

Belum lama ini bapak Oesman Sapta diangkat menjadi ketua Umum Gebu Minang, lansung adakan muhibah ke pasar Senen Jakarta pusat (23/01) ikut sumbang kasih dalam meringankan beban hidup pedagang Minang yg ditimpa musibah kebakaran. Dalam gebrakan pertama beliau beramai-ramai memberi santunan senilai 221 juta rupiah dibagi ke pedagang asal Minang yang tertimpa musibah tak diduga duga tersebut. Saat ini Gebu Minang mulai bergeliat dan bergairah atas dipilih secara aklamasi sang orator serta mentor sukses  tingkat nasional, yang berasal dari nagari Sulit Air ini. Kehadiran beliau disana ikut didampingi beberapa pengurus, termasuk sekretaris jendral Gebu Minang bapak Zakarsyi Nurdin, didalam suasana masih bara asap kedatangan Gebu Minang membuat asa dan rasa haru bagi pedagang disana.

Gebu Minang telah menyelesaikan alek nya beberapa waktu yang lalu, didalam MUBES Gebu Minang yang ke-6 terpilihlah bapak Oesman Sapta Odang sebagai ketua umum untuk lima tahun kedepan. Tantangan dan kemajuan organisasi yang jalan nya naik turun, ditangan beliau mungkin bisa memberi harapan  mempersatukan dan memberi kontribusi nyata para perantau minang yang ada dimana mana. Selama ini para perantau minang terbagi dalam unsur kedaerahan masing-masing, begitupun di masa lalu sejati  nya organisasi gebu minang ini juga memiliki daya kemampuan untuk itu namun ada intrik-intrik tak kasat mata dilihat namun dapat dirasakan sedikit membuat Gebu Minang ini belum seusai harapan.
Kunjungan Gebu Minang ke pasar senen memberi bantuan 221 juta rupiah.
Kilas Sejarah

Boleh kita lihat kebelakang lagi sejarah gebu minang ini, yakni bermula kedatangan bapak presiden Soeharto ke nagari Aripan kabupaten Solok (15 km dari Sulit Air) dalam acara pekan penghijauan tahun 1982. Bapak presiden kali ini memberikan sebuah ulasan pidato yang menyentak para saudagar minang yang hadir waktu itu. "para saudagar sebetulnya mempunyai kekuatan, jika sejuta perantau saja menyumbang seribu rupiah saja perkepala, maka terkumpul dana pembangunan 12 milyar dalam setahun untuk Sumatera Barat". 

Namun wacana untuk bersatu tersebut mengambang begitu saja, hampir tujuh tahun setelah itu ketika ada pameran pusat dokumentasi dan Budaya Minangkabau pada September tahun 1989 di Taman Ismail Marzuki Jakarta pusat, kembali disuarakan sehingga memicu semangat untuk mewujudkan Gebu Minang. Sebulan setelah itu kembali digelar pertemuan di hotel Sahid Jaya dipimpin oleh Prof.Dr Awaloedin Djamin dan Prof Drs Harun Zain. Sang budayawan A.A Navis ikut serta memaparkan fakta kekurangan dan kemiskinan nagari nagari di Sumbar di hadapan para tokoh perantau Minang.

Selanjutnya ditunjuk operasional Gebu Minang Dr. Rustam Didong, dimana akhirnya dirumuskan tujuan Gebu Minang yakni :
  • Menggali potensi baik yang ada di Sumbar maupun di perantauan, untuk pembangunan masyarakat daerah dan perantau.
  • Menggerakan para perantau bersatu untuk menyumbang baik moril maupun materil demi pemabngunan masyarakat Minang.
  • Memotivasi para perantau untuk ikut serta menyumbang seribu rupiah sebulan untuk pembangunan nagari-nagari.
Saat bersejarah itu tiba di kota Bukit Tinggi pada tanggal 24 desember 1989 menjadi penyelenggara Musyawarah Gebu Minang pertama. Dimana secara aklamasi terpilih ketua umum Gebu Minang Prof.Dr Emil Salim. Ketua Eksekutif Prof Dr. Harun Zain dan sekretaris umum Drs. Fahmi Idris. Selanjut nya ikut terlibat juga menjadi ketua dewan kehormatan Bustanil Arifin SH & Prof Dr. Awaloedin Djamin menjadi ketua dewan pembina.

Tepat nya pada tanggal 20 januari 1990 Lembaga Gebu Minang disahkan dengan akta notaris Anasrul Jambi SH, no.14 th 1990. Pada tanggal 5 february 1990 yayasan Gebu Minang ikut didirikan dengan notaris yang sama, dimana ditetapkan ketua umum yayasan Ir. H Azwar Anas, Sekretaris umum Dr. Safroudin Bahar serta bendahara Djoni Marsihin SE. Gebu Minang dengan ambisi serta motivasi tinggi lansung bergerak. Yayasan Gebu Minang dengan fungsi pengelola dana-dana yang dihimpun dari masyarakat mendirikan beberapa institusi bisnis. Setahun Gebu Minang pada akhir November 1990 berdirilah 7 BPR pilot projek. Tahun 1991 bulan juni kupon resmi seribu rupiah per lembar dikeluarkan berdasr SK mensos RI no. BSS5 119/91 tanggal 22 juni  dengan masa edar dua tahun.

Selanjutnya Mubes Gebu Minang ke-2  di kota Padang pada tahun 1992 terpilih kembali Prof.Dr Emil Salim. Ketua eksekutif prof Dr. Harun Zain, Sekretaris Umum Safrudin Bahar dan Bendahara Dr. Sonya Rosma. Di Mubes Gebu Minang ke-3 di Bukit Tinggi dipimpin oleh dr. Fasli Jalal Phd, di periode tiga ini pertama kali digunakan kata sekretaris jendral dijabat oleh brigjend TNI (purn) Adityawarman dan bendahara umum Ratna Maida Hasyim Ning. Dilanjutkan kepemimpinan di Mubes ke-4 di Sawah Lunto, dimana dipimpin oleh Mayjend TNI (purn) Asril Tanjung SIP, Sekjend Dr. Irwan Husain serta bendahara umum Hj. Sulfah achni Jamin.

Pada Mubes Gebu Minang ke-5 di Padang Panjang berlansung di kampuns ISI-Padang Panjang terpilih ketua umum bapak Ir. HR Ermansyah Jamin Dt. Tanmaliputi, di dampingi sekretaris Jendral H. Elfiwardi C Tanjung, juga di plot sebagai bendahara umum H. Nafis Thalib. Namun agak berbeda disini pertengahan periode sang Sekjend diganti kembali mengangkat yang baru bapak Yulianto Wahyu SH.MH. Pada masa ini pula lah ulang tahun Gebu Minang dirayakan pertama kali setiap tanggal 24 Desember.

Di akhir bulan desember 2016 berlansung Mubes Gebu Minang ke-6 di hotel Pangeran kota Padang terpilih secara aklamasi bapak Oesman Sapta Odang atau OSO sebagai ketua umum yang ke-6 periode 2016-2021. Beliau adalah putra Sulit Air yang lama merantau ke Kalimantan disebuah kota kecil Sukadana, dan saat ini memimpin Gebu Minang berisikan 100an delegasi organisasi minang perantau.

Dalam perjalanan nya ada beberapa perangkat Gebu Minang telah di dirikan diantara nya :
  • BPR (Bank Perkreditan Rakyat) - Berstatus lembaga keuangan bank milik masyarakat di tingkat kecamatan yang didirikan oleh masyarakat Minangkabau, penduduk nagari atau oleh Koperasi Unit Desa, baik secara organisatoris maupun perorangan, yang berfungsi memobilisasi dana masyarakat dan dana-dana lainnya serta menyalurkannya pada unit-unit usaha bagi kepentingan pembangunan nagari; dan membiasakan masyarakat dengan system keuangan modern, serta mendinamisir tumbuhnya dunia usaha serta kewiraswataan secara modern, serta ikut mensukseskan pembangunan nasional secara umum.
  • Modal Ventura Gebu Minang - Berstatus lembaga keuangan bukan bank yang dibentuk Yayasan untuk menampung dan mengelola dana yang terkumpul dari masyarakat Minangkabau baik yang berada di Sumatera Barat maupun di perantauan. Dengan fungsi membantu meningkatkan kemampuan pengusaha menengah di daerah Sumatera Barat dengan menyediakan equity dan management bagi pembangunan, maupun pengembangan proyek-proyek yang secara ekonomis layak dibantu, maka usaha-usaha modal ventura Gebu Minang ini membantu percepatan pertumbuhan ekonomi rakyat pedesaan, di samping menggali ekonomi yang strategis untuk dikembangkan di Sumatera Barat, sejalan dengan usaha Gebu Minang.
  • Trading House Gebu Minang -  Berstatus badan usaha yang dibentuk oleh Yayasan Gebu Minang sebagai unit perantara bagi pengusaha-pengusaha Sumatera Barat dalam pemasaran barang atau jasa yang dihasilkannya, sehingga terjamin kontinuitas pemasaran dan kontinuitas perusahaan. Unit usaha tersebut adalah PT Gebu Niaga Nusantara (PT. GNN). Trading House Gebu Minang berfungsi, diantaranya membantu melancarkan pemasaran barang-barang atau komoditi yang dihasilkan oleh pengusaha kecil dan lemah; memberikan informasi bagi para pengusaha kecil dan lemah dalam rangka pengembangan aktifitas usahanya, untuk memproduksi barang-barang tertentu dengan kualitas tertentu sesuai dengan kehendak pasar; mengkoordinir pemasaran barang-barang tertentu dalam rangka memasuki pasar-pasar daerah.
  • Pusat pendidikan dan pelatihan pengusaha lemah Gebu minang - Berstatus sebagai pusat pengembangan tenaga yang diharapkan dapat mengantisipasi dampak kemajuan teknologi baik di bidang ekonomi maupun di sektor sosial budaya dan agama, dan sekaligus menjadi pusat pengembangan manajemen di lingkungan ushawan-usahawan kecil dan menengah di Sumatera Barat. Diantara usaha-usaha lembaga ini adalah : A.Mempersiapkan tenaga-tenaga staf BPR yang sedang didorong perkembanganya B.Melatih pengusaha-pengusaha kecil dan menengah agar lebih professional dalam pengelolaan usahanya. C.Mendidik generasi muda dalam rangka penyiapan tenaga-tenaga wiraswasta yang mampu mengelola usaha-usaha kecil secara modern.
Yang Unik dan tetap, sejak berdiri yayasan Gebu Minang masih diketuai oleh H. Azwar Anas. Sementara lembaga Gebu Minang silih berganti setiap periode lima tahun. Sudah 6 periode berjalan - 27 tahun waktu yang dilintasi Lembaga Gebu Minang masih banyak PR yang harus dikerjakan, hingga nanti nya benar-benar  mengakar ke masyarakat Minang dimana saja. Selama ini Gebu Minang di pandang warga Sumbar tidak lebih organisasi para elit minang perantauan. Bisakah merubah paradigma tersebut dimasa sekarang ? Apakah OSO bisa memikul tanggung jawab tersbut bersama segenap pengurus nya ?

Banyak keheranan pengamat melihat mau dipimpin dan menerima estafet ini oleh pak Oesman, tentu ada yang melatar belakangi hal tersebut. Untuk memimpin masyarakat majemuk orang awak rasa nya tidak cukup dengan titel, kekayaan, jabatan serta kekuatan. Lebih dari itu bapak OSO mungkin juga belajar dari semangat juang organisasi SAS wadah perantau Sulit Air yang telah ada 46 tahun yang silam. Bagaimana sukses nya SAS hidup bersama dan besinergi warga rantau dalam membangun kampung halaman. Semua butuh pengorbanan, namun lebih dari itu yang harus dikeluarkan. Menggunakan pepatah orang Sulit Air, untuk menjadi ketua umum DPP SAS dan pengurus cabang "Siap-siaplah bermandi kudo" maksud nya harus lebih siap lahir batin dalam mengelola organisasi ini lebih hidup, bukan malah untuk sekedar mencari hidup atau sesusatu di organisasi.
Diskusi susunan pengurus Gebu Minang yang kana dibentuk
Saat ini masih tahap penggodokan susunan pengurus Gebu Minang periode ke-6, konon kabar nya masih berjalan alot untuk menentukan siapa yang layak dan mau serta mampu berjibaku dalam membangun organisasi ini. Sedikit dengar kabar, bapak OSO mengambil tangan kanan nya  sebagai sekretaris jendral Gebu Minang adalah Drs. Zakarsyi Nurdin SH, beliau sudah lama berkecimpung di SAS yakni delapan tahun sebagai sekjend SAS & tujuh tahun sebagai ketua umum DPP SAS. Berita baik nya pak Nurdin ini tidak lagi mencalonkan sebagai ketua umum DPP SAS karena hanya bisa dua periode, empat bulan lagi jabatan ketua umum SAS segera purna hingga konsentrasi untuk Gebu Minang lebih full. Dibagian bendahara Umum menurut 'mak info' sudah dikuasakan kepada H. Yendra Fahmi tidak banyak orang yang kenal, namun beliau adalah salah satu pengusaha sukses serta dermawan.

Besar keinginan kepimpinan kali ini bisa membawa harapan, memikul tanggung jawab yang memberi kabanggaan untuk masyarakat Minangkabau dirantau maupun kampung halaman. Tentu saja ini bukan angan-angan yang selama ini kabur ditelan zaman. Bapak OSO kabarnya juga sudah mengucap janji akan memisahkan politik dengan kemauan masyarakat Minangkabau dimana saat ini beliau menjabat ketua partai politik Hanura, OSO berdiri diatas kepentingan masyarakat Minang seutuh nya. Semoga sukses pak..

--- Sekian ---