Tuesday 9 October 2018

Orang Minang dukung Jokowi

Musim politik sudah tiba, hak berpolitik milik setiap warga dibumi Indonesia. Walau kita Bhineka namun tetap tunggal ika. Masyarakat Sulit Air yang agamis termasuk paling dinamis, meskipun satu dua ada yang oportunis. Coba tengok kampung halaman, 16 partai bersiap tahun 2109. Caleg-caleg harapan juga berebut angan-angan bersaing diantara 9 orang bakal calon dewan. mereka berjuang demi untuk kemaslahatan nagari juga kesejahteraan pribadi.

Lain kampung halaman, beda pula di perantauan. Meskipun SAS termasuk organisasi besar ranah minang, dalam berpolitik aturan nya berbeda pandangan. Wadah SAS tidak boleh berpihak dalam partai apapun, itu aturan ad/rt nya yang menentukan. Semua orang silahkan bersiap jadi anggota dewan  siapapun dia - tetap dapat dukungan. Ada puluhan orang SAS yang mencalonkan, satu calon DPD, 4 calon DPR, 47 caleg DPRD kota/provinsi. Semua menyebar dalam 13 partai, baik pemerintah maupun oposisi.

Magnet citra Jokowi sudah menghebohkan negeri ini, banyak yang membenci namun tidak sedikit yang simpati. Orang Minang dulunya melahirkan pejuang, harga dirinya pantang dikekang. Sedikit meriang melihat saat ini ibarat zaman perang. Namun yang dominan adalah mereka yang melawan, ketidak adilan dibiarkan. Disisi lain mereka dianggap pahlawan, katanya mendobrak segala kebebasan.

Pro Incumbent dari Sulit Air :


Adakah orang minang saat ini tidak merasakan itu semua, atau merasa lebih nyaman? Ada! beberapa dan itu terlihat nyata. Jika beberapa tahun silam Aznil Tan (Pasaman) kader militan partai banteng, berani berjuang sendirian, sekali-kali ditemani tokoh Buya Syafii Maarif (Sijunjung).

Mereka merasa yakin nyatakan dukungan, meski dihujat warga Minang secara mayoritas. Sekarang lihat? hampir merata, bahkan 10 kepala daerah di Sumbar rame rame dukung wong Solo ini. Bahkan wali nagari se kabupaten Dhamasraya yang banyak dihuni etnis Jawa dengan bangga dukung mas Joko.

Kekalahan koalisi Jokowi empat tahun silam di ranah minang, cuma unggul 21% suara masih terasa menyakitkan. Tahun ini persiapan semua mereka libatkan, yang sepaham di ikut sertakan. Yang berlawanan diperkarakan. Nagari Cumeti Koto Piliang inipun kena imbas nya, Sulit Air nagari kecil diatas danau Singkarak menyimpan juga orang-orang militan. Mereka "mau ikut" cukup dilihat dua faktor, karena Ideologi dan Ekonomi. ini hanya asumsi jika bukan apalagi. Ada tiga warga yang terlibat sekarang diantaranya:

H. Dharmizal 
Deklarasinya sudah lima bulan, banyak tokoh nasional yang terlibat. Ormas REJO salah satu afiliasi dukungan ke presiden. Pak Ical (org memanggil) punya peran menampung aspirasi masyarakat. Belasan cabang hampir seluruh provinsi di Indonesia sudah mereka resmikan.

Luar biasa, padahal beliau kader inti partai demokrat lima tahun silam, beralih ke yang baru. Harapan baru, cita-cita baru. Semoga jika menang berbalas jadi menteri nanti pak haji. Aamiin.

Hendrik E. S
Perawakannya subur, sosialisinya manjur, idealis nya tidak bisa diukur. Sahabat saya cukup lama kenal, yang sama sama bergabung di IPPSA  (wadah pemuda pelajar nagariSulit Air). Keberadaan nya juga aktif jadi  relawan SOLMET, namanya cukup dkenal teman teman seperjuangan.

Tahun ini tugas nya lebih berat, jabatan wakil ketua tim pemenangan Jokowi Sumbar sudah diemban nya. Jakarta - Padang bolak balik kebiasana yang akan dilalui nya enam bulan kedepan. Mudah-mudahan seandainya jadi, sahabatku ini semakin makmur. Aamiin.


M. Raffik Perkasa
Bisa-bisa aja dunsanak kita ini buat berita. Di Banten minggu lalu, atas nama pemuda Minangkabau, minta maaf kepada Buya Ma'ruf Amin. Sodara Raffik dalam dialog tersebut ikut mengakui Islam Nusantara bagian dari Indonesia. Itu hak dia, boleh. Tapi yang salah adalah menyangkut pautkan pernyataan dengan MUI Sumbar, sementara belum pernah confirmasi, tabbayun dulu kata ustad Abdul Somad.

Saat ini Ketua Al-ma'un (ormas dukungan  Jokowi) dia pimpin. Sebelum itu ada juga  IPPMI (Ikatan pemuda pemudi Minang) ormas yang telah terdaftar di KNPI. Selama 11 tahun juga dipegang jadi ketua umum, baru kali ini ucapan tersebut memantik kontroversi. Walau sekjend IPPMI sebutkan itu pernyataan pribadi, bukan IPPMI apalagi pemuda minang.

Tidak ada yang perlu ditutupi. Semua akan jelas siapa lawan dan kawan. Mari kita perjuangkan bangsa yang tenteram. Jauhkan dari pencitraan namun dekatkan dengan Al-quran. Mereka mereka yang berbeda haluan. Semoga tidak kelewatan apalagi Offside kata kata wasit asal italia - Collina. Itulah sebait kisah orang kampung saya, kampung sanak siapa ?

--- Sekian ---