Tuesday, 31 December 2019

Ustad Somad Dai Sejuta Ummat

Jika ada anak muda yang masih belum mengenal Ustad Abdul Somad, sungguh terlalu masa muda nya sudah dihipnotis game ML, PUBg dan lain nya. Padahal ketenaran beliau luas hingga dari pihak Istana  sampai kerakyat jelata tau akan hikmahnya ceramah Ustad Somad ini. Siapakah beliau, kok bisa sampai begitu terkenal seluruh penjuru Nusantara. 

Tabligh Akbar yang diadakannya bukan ribuan lagi namun puluhan ribu orang hadir dalam satu majelis yang sangat dinanti. Ustad Somad hanyalah warga biasa namun pengetahuan agama dan momen manfaat ceramah di youtube lah mebuat lambat laun namanya dikenal apara anak muda.

Bukan saja ilmu fiqih nya yang sangat tinggi, namun penjelasan yang gampang dicerna serta tegas membuat pendengar menjadi betah. Dulu ketika diawal-awal booming di youtube dalam tanya Jawab, seringkali yang jawaban berikan sederhana akan tetapi berlandaskan hadist dan mahzab yang ada. Apalagi diselingi tebusan kata yang mengurai tawa. 

Hari ini setiap kehadiran nya melepas dahaga pengetahuan agama yang dibutuhkan ummat saat ini. walaupun begitu seringkali ada materi ceramah nya diputarbalikan dan dimanfaatkan untuk mengadu domba dengan ummat laen. Ketenaran beliau dengan puluhan ribu yang hadir cukup membuat yang lain kurang happy dengan kapasitas dakwah. Layak juga disebut usatd sejuta ummat yang dulu tenar disematkan kepada (alm) Ustad Zainudin MZ.
Agenda Ke Sulit Air

InsyaAllah dengan begitu padat nya jadwal dakwah beliau dimana-mana, untuk nagari Sulit Air sudah ditentukan juga pada bulan Maret tahun 2020. Palanta Dakwah bagian dari komunitas SAS Pekanbaru bahu membahu bersama segenap sponsor untuk bisa terlaksana nanti nya. Kemungkinan Tabligh Akbar bertempat di lapangan Koto Tuo yang bisa menapung ribuan jamah.

Pemerintah nagari diwakili ibu Hj. Alex Suryani dengan bahagia menyambut alek bersama ini. Semoga  ada pencerahan dan kekutan iman serta persatuan yang menjadi harapan kita semua. Sulit Air dikenal dengan bersala paguyuban perantauaan Sulit Air sepakat (SAS) yang sangat solid sudah lama dan menyebar di 17 provinsi, 94 cabang SAS dalam dan luar negeri. 
Palanta Dakwah dimotori Ustad Ed Fauzan ofratos dkk
Berikut ini Biografi Akademis Ustadz Abdul Somad
Nama Lengkap : Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A.
Lahir : Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara, 18 Mei 1977
Pekerjaan : Penceramah, Ahli ilmu Hadist, Ulama, Dosen
Pendidikan : SD Al-wasliyah Medan, Pesantren Darul Arafah Deli serdang. Madrasah Aliyah Darul falah INhu Riau. S1 Al-Azhar, Kairo, Mesir, S2 Daar al-Hadits Al-Hassania Institute, Kerajaan Maroko. S3  Doktor Oumdurman Islamic University, Khourtum Sudan dengan nilai Mumtaz (Cumlaude).

--- Sekian ---


Wednesday, 2 October 2019

Gebu Minang sumbang 2 milyar korban Wamena

Malam tadi 1 oktober 2019 di hotel Balairung Matraman bertemu para tokoh-tokoh  orang Minang perantauan. Kehadiran para diaspora Minang bertekad untuk membantu pemprov Sumbar menggalang dana untuk korban kerusuhan Wamena - Papua.

Hampir seluruh unsur organisasi Minang hadir dan memberikan kontribusi materil nya. Kehadiran bapak Gubernur Sumbar beserta Wakil nya memperkuat legitimasi bahwa pertemuan ini sangat urgent.

Tercatat dalam list sumbangan ada organisasi IKPS, IKRAR, S3, IWG (Gadut), Mahasiswa UNJ, IKR Rao-Rao, FKSS Bekasi, ASS SawahLunto, Korwil V SAS (Sulit Air Sepakat) Jakarta, Masjid Jamik Fatahillah Tn Abang, Pemda Kab. Tanah datar, Gebu Minang dan puluhan tokoh-tokoh lain turut antusias menyumbang.
Sumbangan Sulit Air Sepakat
Dalam kata Sambutan Gubernur Irwan Prayitno, sangat berharap sumbangsih masyarakat perantauan Minang untuk membantu sanak saudara yang kesulitan untuk keluar dari zona merah Wamena.

GEBU MINANG
Pengurus Gebu Minang
Sedikit unik dengan perkumpulan ini, kehadiran Ketua umum juga Bendahara tidak menampakan wajah nya dalam aula balairung. Namun diwakili oleh wakil ketua umum (Irjen.Pol) Marwan Paris dan Sekjend Zakarsi Nurdin serta dengan segenap pengurus Gebu minang lainnya.

Walaupun begitu, justru sumbangsih terbesar diberikan  oleh GebuMinang yakni dua milyar rupiah masing-masing oleh bapak Oesman Sapta & Yendra Fahmi.

Total dan yang terkumpul malam itu berjumalah 3.191.836.000 Milyar rupiah. Alhamdulillah dalam satu malam, kegundahan warga minang di Papua terobati dengan rasa empati, simpati juga kontribusi nyata yang hadir.

TNI & GM
Banyak yang belum tau. Gebu Minang dalam gerakan senyap tiga hari yang silam juga menghubungi panglima TNI untuk segera mungkin memulangkan 1000 perantau Minang dengan pesawat Hercules. Dan itu sedang operasionalkan dengan sigap oleh TNI.

Semoga dengan rasa sangat peduli seluruh masyarakat keturunan Minang dimana saja, bisa meringankan beban dunsanak di ujung timur republik ini.  Aamiin.

--- Sekian ---

Saturday, 31 August 2019

Sulit Air Great mosque

Siapa yang tidak kenal dengan Masjid Raya, adakah yang belum pernah mencoba sholat berjamaah di sajadah masjid ditengah nagari 13 jorong ini ? berarti dia belumlah melekat darah Sulit Air itu asumsi pribadi. Masjid raya adalah bagian dari kebanggaan ummat Muslim kecamatan X koto diatas, khusus nya nagari bergelar dimasa kerajaan pagaruyuang sebagai nagari Cumati koto piliang. 

Belum lama ini, ada keluarga dermawan domisili Jakarta, dengan penuh keikhlasan dan rasa cinta kepada negeri nya ingin mengabdikan dalam bentuk wakaf harta. Yakni keluarga (Alm) H. Marjohan ingin memperbaiki, memperbaharui Masjid Raya untuk lebih indah lagi. Sumbangan ini juga wujud amanah dari almarhum untuk ranah moyang nya & itu diteruskan kepada anak dan menantu (Alm) H. Marjohan untuk segera ditunaikan. Ya, kisah amanah tersebut hanyalah untuk memperindah masjid Raya bukan yang lain. Sepenggal kata dan cerita bisik-bisik yang didengar saat ini.

Pemerintah nagari melalui Ibu Wali Hj. Alex Suryani sudah purna dengan sikap nya untuk menyambut niat baik ini, diperantauan SAS bagian dari diaspora minang, diwakili oleh DPP SAS juga turut serta mengamini hajatan mulia ini. Serta beberapa pihak lain sebagai penyambung lidah, banyak yang ikut setuju.

Namun dalam hal ini, jika ada yang setuju tentu ada yang keberatan - tidak rela masjid ini dirobohkan. Apa sebab ? alasanya - Masjid belum lama dipugar, terakhir tahun 2016 merombak kubah dan atap habiskan dana lebih kurang 500 juta rupiah. Keengganan lainnya - masjid ini masih menyimpan banyak kenangan bagi mereka yang pernah sholat disini. Sebuah alasan logis masih bisa diterima akal sehat, itu tentu karena rindu dan cinta terhadap rumah Allah.

Setuju atau ditolak masjid ini dipugar ? Konservatif dalam bersikap, bisa membawa mudhorat dan juga manfaat. Namun dalam hal ini tentu dengan bijak kita akui, perubahan itu akan dan selalu terjadi sepanjang waktu sepanjang hari, tak terelakkan. Perubahan zaman, jika tidak ikut akan ketinggalan. Namun begitu kemajuan zaman, jangan pula terbawa godaan tetapi jangan pula terlena dengan masa silam. Sementara dilain tempat dan dimasa yang sama, nagari-nagari lain sudah menunjukan peran.

Blue print atau cetak biru masjid raya ini sudah dibuat, dengan konsultan keluarga beliau sendiri. Saran dan harapan kepada segala khalayak tetap diminta untuk menyempurnakan masjid ini nanti nya. Dalam rancangan nya, masjid ini mengambil disain berbagai masjid dibelahan dunia lain, seperti negara India, Turki. Dan itu perlu beberapa penyempurnaan lagi, seperti parkir untuk kendaraan, ruang aula, denah dua lantai, bahkan bak besar penampung air pun tidak luput dalam pemikiran bersama. 

Hingga nanti nya bisa memberi manfaat nyata untuk segenap masyarakat dinagari Sulit Air. Kalau melihat wujud arsitekturnya bisa angka milyaran rupiah yang beliau korbankan. Tentu itu dari donatur keluarga Almarhum.

Akhirnya kembali kepada masyarakat Sulit Air sendiri, apakah menyetujui ataukah menunda, mengalihkan, lalu bagaimana dengan sikap keluarga besar H. Marjohan menerimakah? Kabarnya dalam waktu dekat, segenap tokoh rantau dan perangkat nagari juga akan rembuk kembali di sebuah universitas besar di Jakarta. Tepat nya dikantor bapak Prof. Jurnalis Uddin ketua Yayasan Yarsi, yang juga turut serta menyumbang empat tahun silam memugar masjid raya.

Orang SAS atau Sulit Air itu kaya-kaya kata orang luar berucap, tidak benar dan tidak juga salah. Yang mendekati benar adalah orang Sulit Air itu, sangat cinta kepada nagari nya dan itulah yg terjadi. Polemik ini bagian dari dinamis nya masyarakat Sulit Air. Semoga saja kita bagian yang manusia membawa kebaikan untuk kampung halam nagari ampek suku ini.
Masjid Raya saat ini
--- Sekian ---