Tuesday 14 July 2015

Tiga Makna Pulang Basamo

Saudaraku.......se Nusantara

          Tidak berapa lama lagi fajar Idul fitri segera menyinsing, yakni fajar yang memberikan aura kebahagiaan dan diharamkan nya bagi umat Muslim untuk berpuasa. Semoga hari yang Fitri nanti dimana Allah yang maha mengetahui menjadikan hari-hari kita yang senantiasa penuh dengan kebahagiaan diiringi dengan rasa ikatan silaturahhim yang kuat dan berbagi antara sesama muslim.

          Idul Fitri menandai berakhirnya bulan Ramadhan, sekaligus mengawali kehidupan yang baru yang diharapkan lebih baik dari pada sebelum nya. Ummat Islam di Indonesia merayakan nya dengan tradisi belebaran yang semarak, contoh nya untuk nagari kita adalah pulang basamo kekampung halaman serta mengunjungi sanak keluarga menjadi suatu rutinitas dan kemeriahan yang sempurna. Semua nya berlansung indah, rukun dan damai. Segala kesalahan, kekhilafan dan berprasangka buruk dilebur dengan semangat idul fitri.

Saudaraku seiman yang dirahmati Allah.....

          Setelah kita menjalani shaum sebulan penuh, umat muslim telah ditempa untuk mensucikan diri sehingga diharapkan memiliki jiwa yang kembali bersih dan terkendali. Dengan pengendalian itulah segala langkah yang diambil akan sesuai dengan ketentuan hidup yang tertib, damai serta Islami. Adapun khusus makna yang dapat kita ambil dalam moment Idul Fitri dikampung halaman "Sulit Air" setidak nya memiliki tiga pemahaman kebersamaan yang hakiki hendak nya kita wujudkan, apakah itu ?

  • Pertama: Saling Berbagi
          Inilah moment bagi kita untuk memperbaiki diri dengan sebaik-baik nya terhada sesama manusia. Adakala nya kita dan adakala nya kita belum memliki apa-apa, tetapi sesungguhnya tangan di atas lah lebih baik daripada tangan dibawah. Saudara yang yang kita tinggalkan dikampung halaman, mereka adalah pelengkap kebahagian kita. Namun lebih lengkap lagi, jika kebahagiaan mereka juga kita sempurnakan dalam arti sesungguh nya. Yakni memberi sebahagian rizki yang telah kita kumpulkan setahun, untuk mereka.

          Keceriaan mereka menyambut kedatangan kita, akan lebih indah rasa berbagi kita tanamkan dalam diri masing-masing. Saat ini uang 20.000 atau 50.000 boleh jadi tidak berarti apa-apa, tetapi bagi mereka suatu berkah yang jarang mereka dapatkan. Sudahi kemuliaan pribadi kita dengan harta yang di bawa, sisihkan juga bagi mereka. Yukk... mari niatkan dari sekarang.

  • Kedua: Berpartisipasi
          Inilah sedikit keunikan negeri Sulit Air, moment idul fitri digabung menjadi sebuah agenda pulang basamo massal.  Kegiatan yang sudah turun temurun dan rutin berlansung tiap dua tahun sekali, menjadikan banyak kegiatan untuk diselenggarakan. Jarang ada di nagari-nagari lain, pulang basamo  ini memilki banyak program untuk menyemarakan semangat idul fitri. Baik itu berupa agenda Islami, olahraga, manajemen organisasi, hiburan seni anak negeri - perantauan dan lain nya.

          Banyak nya event tersebut semata-mata demi menghibur keberadaan warga kita dikampung dan yang baru pulang. Sedemikian banyak nya agenda, saat nya bagi perantau untuk mengunjungi nya. Betapa banyak dana aspirasi yang telah diminta panitia disumbangkan dari para donatur, sayang rasanya jika mengabaikan atau tidak menghadiri kegiatan tersebut. Mari kita jadwalkan moment dikampung halamn sebaik-baik mungkin.

  • Ketiga: Bersilaturahhim
          Inilah inti dari momen idul fitri yang mulia tersebut, sangat mulia rasa nya jika pertama kali yang meminta maaf kepada sanak saudara. Mari kesampingkan ego dan masa lalu, jangan hanya gara-gara keperluan duniawi hubungan saudara atau hubungan bertetangga menjadi renggang. Saat nya rangkai kembali tali ukhuwah yang sesungguh nya umat Islam itu adalah bersaudara. Tidak sulit untuk memulai, jika rasa ikhlas sudah ditanamkan dalam pribadi masing-masing.

          Kemulian kita seorang muslim menjadi terjaga, jika mampu memaafkan kesalahan orang lain. Negeri ini yang pernah menjadi basis nya kaum paderi, selalu menonjokan ke Islaman yang kental dulu nya. Kedepan nya selalu bisa menjaga ukhuwah yang sudah dilakukan oleh orang tua kita dahulu. Bahkan kaum adat Minang dengan falsafah berbicara dikato nan ampek, sudah menjelaskan rasa pereso antara sesama. Jadi tidak ada hal yang terlalu dicari perbedaan setiap kita, yang ada adalah ikat silaturrahim. Ingat, pecah nya hubungan saudara dari putusnya silaturrahim akan mendatangkan puhak ketiga yang mengambil untung dari perselisihan tersebut..
Saudaraku yang dimuliakan Allah......

          Idul Fitri bermakna hari yang bersuka cita, maka pada hari besar itu semua harus terbebas dari kesedihan, kesusahan dan jangan ada lagi orang yang meminta-minta. Pada hari tersebut segala kesalahan pribadi dalam hubungan habluminannas (antar manusia) terselesaikan dan cair antara kedua belah pihak.

          Silaturrahim merupakan ibadah yang sangat mulia, mudah dan juga membawa berkah. Jika kita memang sebenar nya muslim, hendak nya tidak melalaikan nya dan melupakan nya. Karena itu merupakan ibadah yang paling indah, sehingga perlu kemauan dan meluangkan waktu untuk melaksanakan amal shalih ini. Ada nya uraian tiga makna pulang basamo tersebut, hendak nya mampu menjembatani pemikiran yang sudah ada selama ini. In Shaa Allah memberikan petunjuk bagi kita semua.  Semoga.

Akhir kata, mohon maaf jika ada yang tidak berkenan dalam penulisan  
Taqqabollahu minna wa minkum.. Ied Mubarok 1436 Hijriah

--- Sekian ---

2 comments:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by a blog administrator.

      Delete