Tuesday, 27 October 2015

Dirantau kito basamo

Orang Sulit Air ini memang unik, hoby berhimpun tiada kesempatan untuk tidak berkumpul atau sekedar menanyakan kabar. Setidak nya pengamatan pribadi ada tiga tempat jika menemui orang Sulit Air barami-rami. Pertama yakni ketika ada acara organisasi diselenggarakan oleh SAS, IPPSA atau wadah persekutuan sejenis lain nya. Yang kedua adalah ketika waktu ada salah satu keluarga ditimpa musibah (meninggal, sakit dll) yang ketiga adalah ketika ada hajatan (pesta, syukuran berdoa) di suatu tempat untuk berkumpul.

Jika sebelum ada tilepon dan dunia internet, kopi darat yang paling bermakna adalah berjumpa dalam duka ataupun cita. Itupula kuat nya kekerabatan diperantauan, contoh paling nyata ketika ada musibah meninggal dunia salah satu kerabat atau keluarga orang Sulit Air di perantauan khusus nya di Jakarta. Ketika setelah acara takziah selesai jam 10 malam, masih saja belum beranjak dari tempat duduk. Bahkan ketika air minuman atau sedikit manisan sudah habis, yang rumah duka masih saja ramai dan hidup. Ada pesan yang bisa ditangkap dari acara takziah tersebut, yakni orang awak kangen akan bertemu muka walau ditempat orang berduka sekalipun.

Andaipun ada pertemuan yang kekeluargaan lain nya, bisa juga dalam suasana suka cita. Yakni berbaur dalam acara pesta pernikahan orang awak (Sulit Air) baik itu digedung atau di rumah mempelai. Namun pertemuan  itu rasanya waktunya tak selonggar ketika orang berakziah. Dari sinilah rasa nya embrio-embrio pertemuan selanjutnya menjadi sebuah agenda yang nyata untuk kebersamaan akan datang. Tidak memandang suku, atau pun usia yang jelas masih dalam satu ide yang nama nya acara itu sepakat berjalan, walau dikemudian waktu perbedaan2 mengemuka, tapi anggap saja sebagai rahmat.

Kader IPPSA dalam sebuah acara  Silaturahhim Nasional di Puncak
Lain hal nya jika menjadi bagian pengurus organisasi, pertemuan intens sekali sebulan setidak nya wajib dilakukan. Sungguh unik juga wadah pemuda-pemudi organisasi Sulit Air ini, ketika anak-anak bujang dan si anak gadis mendapat tempat tersendiri dalam pergaulan nya di perantauan. Dimana diwadahi dalam suatu organisasi IPPSA (Ikatan Pemuda Pemudi Sulit Air) ciri nya yang pasti adalah yang sudah menikah dilarang ikut!. Asal si anak gadis bilang ada kegiatan IPPSA, para orang tuapun mau tidak mau harus merelakan kepergian nya dalam suasana sedikit tenang minimal terawasi masih dalam orang-orang yang masih diketahui nasab nya dan apa suku nya.

Jadi yang belum menikah atau belum memiliki pendamping/kekasih sijantung hati rugi rasanya bahkan sia-sia masa muda nya jika si anak bujang belum pernah untuk berkiprah dalam gerakan IPPSA serta mengenal gadis asal negeri nya sendiri. Apalagi kini setiap cabang SAS sudah ada gedung pertemuan, disanalah mereka-mereka mengekspresikan jati diri berorganisasi dalam idealis-idealis tersendiri. Boleh jadi dimasa akan datang, menjadi pengurus organisasi pemuda kampung sendiri yang luar biasa begitu rumit nya, akan terasa tidak canggung lagi jika nanti berinteraksi dalam organisasi nasional yang heterogen massa nya.

Sangat besar jasa bapak Darussalam Dt. Samarajo ini dalam membentuk cikal bakal hidup nya organisasi IPPSA, bahkan pendahulu-pendahulu tersebut nyaris setengah mati dalam mengawal organisasi ini. Sebut saja masih dalam suasana agresi Belanda, suasana PDRI, PRRI bahkan Komunis bangkit tahun1965. Alhamdulillah sudah lewat setengah abad organisasi ini masih dikawal oleh adik-adik yang memiliki potensi menyatukan pemuda nagari. Semoga saja dalam suasana era Jokowi ini, membuat pemuda-pemudi nagari tidak setengah hati dalam berbhakti.
Ketum Bapak Zakarsih (baju hitam) ketika hadir acara pernikahan orang Sulit Air dengan Artis Yulia Rahman.
Beralih ke organisasi Sulit Air Sepakat, jika berandai bisakah menjadi sebuah partai politik? Dengan memiliki ad/rt yang jelas, kepengurusan yang lengkap, pengurus pusat sudah memulai cetak kartu anggotanya, mempunyai 84 cabang yang tersebar 17 provinsi ( tinggal cari 4 provinsi lagi dirikan cabang SAS) dan berada di tiga negara serta dua benua Asia dan Australia rasa nya tidak begitu sulit itu terwujud. Akan tetapi demi sebuah nafsu politik sesaat, rasa persaudaraan mamak dengan kemenakan menjadi renggang dan juga filosofi urang Minang beradat dan beragamo menjadi garing makna nya.

Usahlah itu di fikirkan, dengan menonjolkan potensi pribadi serta koneksi yang dimiliki rasanya setiap individu mampu menjadi pimpinan setiap partai politik yang potensial. Cukup rasanya hanya menjadi sebagai kebanggan anak nagari, yang mana ada wakil nya disetiap partai. Siapa saja yang maju, sok atuh asal jangan dari partai non Islam saja. Sesungguhnya keberadaan organisasi ini, bisa dengan sendiri nya sebagai batu loncatan membentuk karakter kuat diaplikasikan dalam manajemen partai. Sebagian kita kenal bapak Happy Bone Zulkarnaen (Golkar), bapak Irsyal Yunus (PDIP) jangan salah! beliau itu pernah menjadi ketua ippsa cabang juga lho.

Keberadaan SAS sekarang yang terus berusaha membumi dengan warga nya patut di apresiasi, sudah lima tahun ini dalam masa kepengurusan H. Zakarsyih Nurdin yang bersuku Limo Singkek selalu barami-rami ke cabang SAS. Dimana dalam setiap pelantikan plus silaturahmi DPP SAS mengajak serta warga yang ingin ikut merasakan suasana pelantikan dicabang-cabang yang ada. Terbaru sebentar lagi akhir bulan ini akan dilantik kepengurusan SAS cabang Bali dan Lombok, DPP SAS akan membawa serta warga sekitar180 orang akan memenuhi gedung IKMS Provinsi Bali. Bahkan begitu semangat nya, yang tidak mau naik pesawat PP bisa naik kereta api atau mobil. Kabar nya akan juga dihadiri oleh gubernur Bali dan pejabat orang penting lain nya. Begitupun "orang penting" Sulit Air juga akan menyambut warga disana, salah satunya bapak Prim Haryadi SH.MH saat ini Kejari Denpasar, dimana lagi heboh nya dengan kasus Angeline masih dibawah tanggung jawab beliau.
Gedung  IKMS Bali ini nanti acara silaturahmi & pelantikan DPC SAS
Tahun 2002 silam DPP SAS pernah juga mengadakan silaturahmi, agenda mukernas SAS plus ada jalan-jalan nya. Namun sayang, meledak nya bom Bali waktu itu mebuat ciut nyali peserta. Walau tetap hadir namun dalam suasana penuh was-was. Inilah saat nya kembali DPP SAS membawa serta warga, yang sebenarnya rembukan para arisan grup tennis SAS untuk sekedar kunjungan muhibah ke klub tenis di Bali. Namun berkembang, bagaimana mengajak serta para warga. Bisa jadi dalam rangka memperkuat organisasi ini juga ada nuansa silaturahmi yang kuat dirangkai dalam pelantikan SAS dan pertandingan tenis nanti.

Sekarang kito masih basamo, jika dulu organisasi SAS hanya memiliki majalah Suara SAS dan IPPSA mempunyai majalah Tunas Muda yang masih ogah terbit. Saat ini didepan layar kaca internet, ikut andil yang besar juga dalam membagi informasi dan berkomunikasi. Sebelum ada Path, Instagram, twitter bahkan Facebook ini, tersebutlah mailist Sulitanet yang menyampaikan setiap berita dan inspirasi. Tahun 2003 mailist Sulitanet yang beranggotakan 255 kepala, mampu menyampaikan berita & informasi dari layar kaca anda. Ditahun 2010 turunan dari ide-ide dari cerita bersambung mailist Sulitanet, lahir pula ROS radio online Sulit Air yang digagas oleh bapak Mulyadi Dt.Marah Bangso.

Di facebook juga banyak bertebaran grup urang awak, coba ketik deh diantaranya grup SAS, grup SAJ & grup FKNSA. Sampai sekarang sudah tidak terhitung segala daya upaya setiap pribadi untuk memberikan cerita dan kisah nya. Begitupun blog Balailamo ini, menjadi penyambung berita disemua elemen masyarakat yang menyinggung tentang potensi riuh nya nagari. Selain itu apakah tidak ada organisasi perhimpunan yang lain nya, berkiprah untuk nagari ?? Buannnyak toh...terdata di fikiran penulis ada 17 forum yang hidup dan berkontribusi selain SAS & IPPSA namun sifat nya sebagian hanya Ad-Hoc (sementara). Semoga saja kedepan masih banyak muncul pemberi inpirasi, ikut andil dalam membangun negeri, apa saja bidang nya. Asal dengan niat positif kerjakan apa yang kamu mampu. Oya, satu lagi mari berbuat - hindari berdebat dan wacana tanpa aksi

--- Sekian ---

1 comment: