Tuesday 31 October 2017

PRRI di nagari Suliek Ayie (II)


(Pendam pekuburan Pemuda PRRI di bukit Sarikie) 

Orang Sulik Aie jelas keturunan
Roslaini Rasyad anak-kamanakan Dt. Malin Sutan
Bersuku Simabua dalam catatan
Kepada penulis beliau ceritakan

Karena Allah Maha Pengatur
Ketika Sulik Aie sedang digempur
Banyak TP (Tentara Pejuang) mati gugur
Di bukik Sarikie mereka dikubur

Seregu pejuang berjumlah 12 orang
Mereka TP berasal dari kota Padang
Saat musuh datang menyerang
Tersesat jalan di kampung orang

Agar manusia tak ditimpa celaka
Berlayar perlu bernakhoda
Berjalan baik dengan yang tua
Bertempur wajib dipimpin perwira

Karena terpisah dari rombongan
Tiada perwira sebagai komandan
Prajurit tak tahu arah tujuan
Akibatnya seregu menjadi korban

Dalam suasana sangat mencekam
Ketika waktu mendekati malam
Dilereng bukit jenazah dipendam
Mereka dikubur secara Islam

Sebelum terjadi peristiwa pergolakan
Nagari dikelilingi hutan pesawangan
Banyak bukit tiada pepohonan
Batang kayu saling berjauhan

Bukit Sarikie menjadi saksi
Para pemuda pelajar PRRI
Mereka berkubur di hutan yang sunyi
Sebagai pejuang pembela demokrasi

Semua murid anak sekolah
Dari madrasah Muhammadiyah
Ke guguak Sarikie pergi ziarah
Mendaki bukit, menuruni lembah

Saat melewati padang terbuka
Mereka diam tanpa bicara
Takut dikira rombongan tentara
Menjadi objek serangan udara

Sepanjang ingatan sumber cerita
Dalam dua waktu yang berbeda
Sulik Aie ditembak pesawat udara
Meskipun tak banyak mati dan luka

Walau waktunya tidak dicatat
Roslaini Rasyad masih ingat
Ketika sekolahnya ditembak pesawat
Murid dan guru alhamdulillah selamat

Mungkin pilotnya salah duga
Sekolah madrasah dikira asrama
Bangunan permanen milik tentara
Tanpa teliti ditembak saja

Kejadiaan lain yang masih terkenang
Di dekat halaman surau Tobiang
6 orang TP nyawanya melayang
Ketika Sulik Aie dilanda perang

Akibat perang yang tidak bermoral
Orangpun berusaha mencari akal
Pindah ke kota menjadi professional
Tak lagi bertani di kampung asal

Roslaini Rasyad pindah ke Jogya
Untuk kuliah di IAIN Sunan Kalijaga
Setelah nikah membentuk keluarga
Kini menetap di Padang kota

Walau jauh di seberang pulau
Informasi penting untuk perantau
Kini bukit telah menghijau
Dihuni satwa burung berkicau

Dikarang : H. Si Am dt. Soda
Puisi dari : Hj. Nurhayati Amir (2015