Monday 27 April 2015

Bundo Kanduang Suliek Ayie

          Nagari Sulit Air saat ini telah memiliki bundo kanduang yang telah terpilih di musyawarahkan pada tingkat adat di balairung sari Balailamo pada tanggal 26 februari 2015. Saat itu terpilih ibu Bundo kanduang Ibu Syafrida S.E atau orang sebelum nya memanggil beliau dengan sebutan Uni Upiek Boby (Limo Panjang) yang akan menjalani masa jabatan lima  tahun akan datang menggantikan ibu Hj. Yustinar setelah hampir 40 tahun lebih nyaris tidak ada pergantian selama itu.

        Pada tanggal 18 april 2015 para bundo kanduang lansung dilantik oleh ibu Masnur Adam kepala bundo kanduang Kab.Solok dan disaksikan oleh para pemuka adat serta perangkat nagari juga alim ulama se nagari Sulit Air. Prosesi adat nya juga ikut bararak mengelilingi ampek jorong di Sulit Air, serta di tutup oleh makan siang basamo di gedung serba guna balailamo. Sebagai tuan rumah dan penyelenggara prosesi pelantikan ini ketua KAN Sulit Air bapak Hendri dunant Dt. Endah Bongsu mengucapkan terimakasih dan bundo kanduang beserta anggota nya juga dapat saling memberi konstribusi nilai sosial dan adat untuk nagari. Untruk memahami lebih jelas nya peran bundo kanduang mari kita urai sebagai berikut. 

Bundo kanduang adalah salah satu lembaga  yang terdapat dalam lembaga kerapatan adat minang kabau mulai dari tingkat nagari sampai ke tingkat alam minang kabau. Lembaga bundo kanduang mempunyai peranan untuk melindungi hak-hak kaum perempuan terutama perlindungan bagi kepentingan sosial ekonomi dan budaya kaum ibu dan anak-anak minang kabau serta  pemegang hak  suara istimewa dalam musyawarah itu menurut pembina adat Minangkabau yakni Dt. Sanggoeno Diradjo dalam satu buku adat nya. Bundo kanduang mewakili kaum perempuan dalam lembaga pengambilan kebijakan di dalam nagari.
Bundo kanduang memiliki fungsi kontrol bagi jalannya roda pemerintahan nagari. Apabila terdapat keputusan yang dihasilkan oleh tigo tungku sajarangan tidak lagi berorientasi pada kepentingan rakyat nagari, bundo kanduang yang ada dalam satu payung kekuasaan dalam adat berfungsi sebagai oposisi yang kemudian akan terus-menerus mengawasi jalannya roda pemerintahan dalam nagari. Dengan demikian bundo kanduang memiliki tempat sejajar dengan elit dalam nagari sehingga pikiran-pikirannya juga menentukan kebijakan yang diambil.
Ibu Syafrida S.E Bundo kanduang Nagari Sulit Air
                    
Beralih pada zaman modern lembaga bundo kanduang boleh dibilang tidak terdapat dalam struktur politik nagari. Di nagari Sulit Air maupun nagari-nagari lain saat ini,  lebih banyak sebatas pada ritual adat yang hanya memerlukan keterampilan fisik seperti,  baralek atau tagak penghulu. Dalam upacara pengangkatan dan pelantikan penghulu (seorang yang dipilih dalam satu kaum yang akan menjadi pemimpin dalam suku), bundo kanduang hanya bertugas membentuk pelaminan, siapa saja yang akan ikut mengarak penghulu sampai pada  jumlah masakan dan memasak di dapur. Bundo kanduang lebih banyak berperan di dapur apabila ada acara adat atau acara rapat di nagari. 

           Sementara bundo kanduang tidak diperbolehkan ikut urusan adat karena urusan adat urusan niniak mamak, urusan laki-laki bukan urusan perempuan padahal beliau memiliki hak suara atas masalah adat dan sosial dalam Nagari itu sendiri. Bahkan sudah dikuatkan dan diatur dalam undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah membuka kesempatan dibentuknya pemerintahan nagari. Lembaga-lembaga pemerintahan nagari terdiri dari wali nagari beserta perangkatnya sebagai eksekutif, Badan Permusyawaratan Nagari beserta jajarannya sebagai legislatif. 

Salah satu anggota Badan Permusyawaratan Nagari (BAMUS) adalah lembaga bundo kanduang sebagai wakil dari kaum perempuan di nagari. Kesimpulan semua itu diharapkan bisa merubah peran paradigma selama ini yang telah berlaku dengan segala aturan positif yang ada selanjutnya perangkat nagari ini besinergi dengan perangkat masing-masing yang duluan eksis, semoga.
Tanggal 26 februari 2015 terpilih bundo kanduang yang baru
Bararak ka ampek jorong
Makan Siang basamo segenap para warga dan perangkat adat dan nagari
 --- Sekian ---

Wednesday 8 April 2015

Dibawah panji merah putih - IPPSA berbhakti

          Dibawah kepemimpinan ketua umum terpilih dua tahun lalu, adinda Taufik Akbar sukses menyelenggarakan kegiatan peduli pendidikan untuk para pelajar di Nagari Sulit Air. Acara berlansung pada akhir bulan maret kemaren selama tiga hari mulai hari jumat sampai minggu. Kegiatan pertama adalah  pembukaan sekalian perkenalan berlansung di gedung serbaguna Balailamo, yang ikut dihadiri oleh wakil camat X koto diatas serta unsur perangkat nagari dari tigo tungku sajarangan. Selama kegiatan berlansung di isi dahulu dengan menjalin silaturahmi seterusnya ada sosialisasi penyuluhan pendidikan dan kepemudaan nagari. Tidak itu saja panitia DPP IPPSA bekerja sama merangkul teman-teman IPPSA dari Dangau, Solok dan Padang serta Bengkulu juga turut membantu dalam acara seminar pendidikan nya.

          Hari pertama Jumat tanggal 27 maret 2015 semua siswa -siswi SLTA-SLTP khusus angkatan terakhir yang hampir berjumlah 185 orang berkumpul di gedung balailamo, untuk pembukaan ini semua aparat nagari hadir kecuali Ibu Wali nagari masih berada diluar kota. Penghargaan dan rasa bangga kita sampaikan kepada DPP IPPSA sekarang, betapa tidak cuma kehadiran 2 orang yakni ketua Taufik dan wakil ketua Septian Samruci  anggota dari Jakarta dibantu dari 13 orang pelaksana cabang IPPSA Dangau, Solok, Padang dan Bengkulu mereka sanggup selenggarakan kegiatan selama tiga hari. Apresiasi juga kita sampaikan kepada DPC SAS Ciledug dengan segala daya dan upaya mampu menjembatani juga mengayomi segala kekurangan dan keterbatasan yang dihadapi DPP IPPSA, karena saat ini hampir 75 persen personel team nya berasal dari IPPSA cab SAS Ciledug.

          Bahkan dilihat dari penguasaan ilmu organisasi IPPSA mereka aktif mulai organisasi, nyaris zero pengalaman tapi dituntun dengan semangat dan contoh yang nyata seakan mereka sudah pernah menyelenggarkan even sosial berulang kali. Memasuki hari kedua yakni sabtu semua kegiatan dipusatkan di gedung PSA Gando yang dulu nya menjadi arena Musyawarah Besar SAS tahun 2013. Semua kajian dan kendala dalam menghadapi ujian nasional dibicarakan disini, disamping itu diajarkan juaga kiat-kiat untuk siap mengahadapi ujian nasional. Pada hari minggu para siswa juga dibekali dengan ilmu trik penyelesaian soal tingkat SLTA disamping itu diberi materi pemahaman kepada nilai-nilai prestasi ok - Kuliah yes.


          Melengkapi serta memperkuat daya juang para siswa menuju ujian nasional yang tidak lama lagi, tidak lupa mereka untuk memuhasabah diri pada malam senin dimasjid Ruhul Iman gando, bertawakal kepada Allah swt sesungguhanya segala sesuatu itu terjadi atas kehendak dan izin Nya. Acara muhasabah ini adalah acara tambahan serta mempunyai nilai plus nanti nya menghadapi hari 'H'. Dipandu oleh ustad Diki Astnur acara motivation training ini disudahi dengan bermunajah dengan sungguh-sungguh kepada Allah swt.

          IPPSA peduli pendidikan ini adalah even kedua yang telah diselenggarakan oleh DPP IPPSA, setelah yang pertama berlansung pada tahun 2011-2012 di kepemimpinan Wahyu Fernando SE. Pada tahun-tahun sebelum nya cabang IPPSA Padang, Solok dan Dangau juga pernah membuat even ini tapi dalam konsep yang lebih sederhana khusus menyambut Ujian nasional saja  untuk pelajar kelas 3 SLTP dan SLTA nagari Sulit Air. Bahkan penulis sendiri ikut merasakan nilai manfaat ketika diberi pelajaran tambahan yang berkwalitas dalam bentuk try out yang pernah diselenggarakan IPPSA Padang 17 tahun yang silam di aula kampus El-Hakim.  

          Memang seharus nya inilah memang yang harus dilakukukan oleh aktivis IPPSA, sekaligus juga menjembatani nilai-nilai pendidikan serta nilai-nilai sosial hingga  menuju pelajar cerdas dipupuk lebih dini. Itu juga menjawab dari keberadaan IPPSA sendiri, yang ada streotip orang umum anak-anak IPPSA hanya bisa menjadi penghibur di balailamo ketika pulang basamo, lebih dari itu seiring menguasai ilmu seni tentu dapat juga menguasai nilai-nilai edukasi untuk teman-teman pelajar di dangau. Semoga nilai pelajar di nagari Sulit Air nanti nya memuaskan dan kelulusan 100 persen untuk meraih jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Selamat ujian ya, iringi dengan do'a.

          Tiba saat nya pada momen pulang basamo nanti IPPSA juga akan mengadakan konferensi nasional yang akan mengundang seluruh cabang-cabang, diharapkan ada kelanjutan program yang bermanfaat untuk seluruh elemen masyarakat. Siapapun ketua umum terpilih nanti nya, mampu bersinergi juga dengan semua perangkat nagari dan orang tua SAS di perantauan. Hanya organisasi IPPSA yang akan memilih ketua umum baru. Lain hal nya dengan SAS mengikuti amanat Mubes 2013 silam, pemilihan ketua umum sekarang hanya berlansung sekali 4 tahun yakni pada tahun 2017 nanti. Untuk itu DPP SAS akan menyelenggarakan pulang basamo sebaik mungkin juga diisi dengan agenda Mukernas SAS, olah raga, seni budaya, dan lain nya.
Taufik Akbar ketua umum IPPSA ke-28 setelah 64 tahun IPPSA beridiri
Rancak-rancak panitia IPPSWATI nyo
Peduli pendidikan di gedung PSA Gando

Didukung oleh sanggar tari nagari - puti anggo jati
Arahan dari konseptor acara - Ima limsik (Bengkulu)

IPPSAWAN-IPPSAWATI potensial masa akan datang
Septian Isnan (waketum) IPPSA, calon potensial ketua IPPSA ke-29
Spirit dari nara sumber yang tak kenal lelah
Gedung PSA ini nanti nya menjadi arena konferensi IPPSA nanti
Sumber: Ima Limsik dan Taufik (DPP IPPSA)

-- Sekian --

Wednesday 1 April 2015

Perantau Sulit Air pulang basamo tahun ini

Sholat Id'l Fitri bersama para ribuan sanak saudara di lapangan Koto Tuo
          Menebus amanat dari hasil Mubes SAS tahun 2013 yang silam, kesepakatan dari para utusan 74 cabang SAS seluruh Indonesia dan luar negeri perlu diselenggarakan nya moment pulang basamo khusus para perantau Sulit Air. Pada tahun ini DPP SAS memang tidak mengadakan Mubes namun diganti dengan nama nya Mukernas SAS dimana selalu diadakan di perantauan. Mukernas lebih pokok membahas kepada hasil program kerja masa lalu serta perencanaan program kegiatan yang akan datang. Untuk pemilihan ketua umum DPP SAS tahun ini ditiadakan karena forum nya nanti ada dalam hasil Musyawarah Besar SAS pada tahun 2017 nanti di kampung halaman.

          Pada hari sabtu tanggal 28 maret 2015 bertempat di lantai empat gedung DPP SAS Saharjo diadakanlah pertemuan perdana, pembentukan panitia pulang basamo SAS dan IPPSA. Sebelum nya sudah ditunjuk ketua panitia nya bapak Drs. Saifullah Nurjas seorang akademisi yang cukup tegas akan pendirian nya. Dangan penuh semangat dan tanggung jawab beliau siap mengemban tugas tersebut, pada hari itu sekalian dibentuk seksi-seksi acara yang akan diselenggarakan nanti di kampung halaman.


Ketua panitia pulang basamo - Bapak Syaiful
          Untuk memudahkan kerja ketua juga dibantu oleh seorang wakil ketua yakni bapak Dasril Mogek sampono (ketua Korwil SAS DKI-Jabar) yang telah berpengalaman, sebagai sekretaris diemban oleh kanda Armen Suinta cp: 08129667681 jika ada dari cabang SAS bertanya nanti silahkan hubungi. Dalam pertemuan tersebut ada 6 koordinator yang akan dibentuk seperti olah raga, kesenian dan hiburan, pembukaan dan rapat mukernas, perlengkapan dan sponsor, Humas & publikasi serta ada juga seksi adat budaya & pengabdian masyarakat.  Untuk koordinator olah raga dipimpin oleh bapak Efsuanzi Fauzi dibawah nya ada sub olah raga bola: kanda Usmanto. olah raga Futsal : DPP IPPSA (adinda Rizki). Kesenian dan hiburan di balailamo nanti bisa menghubungi bapak Hendri Lusandi, Rudi (Mancini) Saputra dan uni Devi Novita. Seksi Humas ada bapak Ade Usman, Ade harto, Aprizal & Hamdani. Panitia Mukernas dibawah arahan Pinto Multison Dt. Malin Panghulu, serta seksi pengabdian masyarakat bapak Ir. Syamsuri ali Dt. Bagindo kayo. Khusus kepada panitia yang berada dikampung halaman dipimpin lansung oleh Wali nagari beserta staf-staf dan dibantu juga 13 kepala jorong yang ada.

          Ada satu koordinator yang masih baru dan asing ditelinga kita seperti pengabdian masyarakat, ini menjawab dari tindak lanjut kehadiran ibu wali nagari di rapat tersebut. Harapan beliau mungkin segenap warga yang tinggal disekeliling Gunung Merah, jika diadakan pulang basamo tolong juga meninggalkan kenangan berarti bagi nagari. Contoh nya seperti seluruh DPC SAS dapat membawa 3000 atau 5000 bibit pohon jambu monyet, pisang batu atau apalah sebagai penyubur dan tanah di kampung dapat menyimpan air nanti nya. Mungkin himbauan yang paling standar sekalipun, bibit pohon tersebut silahkan ditanam dihalaman rumah masing-masing atau di kebun sendiri. Banyak lahan dikampung yang gersang dan tandus jika ditanam dipinggir jalan seluruh nagari Sulit air, bukan saja menjadi subur tapi enak dipandang dimata.
Mukernas SAS terakhir yang di adakan diSentul Bogor, hadir saat itu 63 cabang dan tokoh nasiopnal lainnya
          Melihat kalender nasional yang ada  seperti nya hari raya idul fitri jatuh pada hari jumat. Biasanya waktu dimanfaatkan dalam perjalanan plus pulang basamo nya berlansung selama 7 hari sampai 10 hari, dimulai dari H-5 sampai H+5. InsyaAllah jika tidak ada perubahan Mukernas SAS akan dibuka pada hari sabtu, selanjut nya diisi acara tambahan dan menyemarakan nagari seperti bola kaki di Koto Tuo, Futsal dan bulu tangkis, malam kesenian IPPSA di balai lamo, (direncakanan) diskusi peran adat serta program penanaman bibit pohon jambu monyet. Jika memungkinkan nanti bisa juga peresmian Siger Suliek Aie di puncak gunung merah, kunjungan wisata ke puncak batu galeh di jorong Taram, serta peresmian  renovasi masjid raya Sulit Air.

          Juga tidak kalah penting nya sebagai penerus bangsa kepemimpinan DPP IPPSA juga akan ada pemilihan ketua umum nya, semoga membawa kebangkitan pelajar yang lebih peduli terhadap program sosial, pendidikan dan nagari nanti nya. Selain itu dengar kabar bahwasanya setelah lebaran tersebut persukuan Piliang dan Limo Singkek juga akan baralek gadang untuk pengangkatan atau palewaan para datuk-datuk, tidak itu saja Alumni SMA negeri Sulit air juga kan mengadakan reuni ,ada juga Alumni SMP ,alumni  Tsanawiyah muahmmadiyah balik Parit, Alumni PSA Gando, Alumni MAM Sawitan semua itu dalam rangka mempererat silaturrahim kita semua. 
Acara babaliek ka nagari tahun lalu
          Bahkan yang terbaru akan di planning oleh sejarahwan Sulit Air yakni bapak Hamdullah Salim perlu kiranya nagari Sulit Air yang memperingati hari kelahiran nya yang jatuh pada tanggal 28 april tahun 1921. Menurut data yang beliau punya Nagari Sulit Air termasuk bagian dormitory pejuang kaum paderi dalam menghadapi agresi Belanda, 190 tahun yang lau nagari sulit air menjadi bagian yang sangat penting bagi para penjajah hingga perlu mengerahkan pasukan besar untuk membumi hanguskan nagari. Tentu ini balik kapada kesepakatan bersama, sejauh mana bukti dan otentik nya nilai sejarah dan untung universal nya bagi nagari memperingati hari lahir nagari ini.

           Semoga dengan semangat prinsip KWK (kemauan, waktu dan keikhlasan) yang disuarakan oleh ketua korwil DKI hendaknya kompak panitia ini nanti nya serta  dapat menghasilkan kerja dan kesuksesan bersama untuk nagari. Diharapkan agenda pulang basamo yang tersisa 4 bulan lagi mampu mempererat persaudaraan dan memperkuat nilai-nilai sosial dan nilai adat dalam pergaulan kita sehari-hari. Mari sukseskan untuk selalu terlibat dalam kebersamaan ini, minimal kehadiran kita dan sanak sodara di perantauan mampu memberi kebajikan bagi warga yang dikampung. Kehadiran sanak soudara yang sudah lama tidak pulang juga bisa mengobati kerinduan  serta bisa sedikit berbagi rizki walau sedikit tapi bernilai manfaat. Amin.


--- Sekian ---