Mukernas SAS 2015
Bermula dari warga SAS segenap dengan seluruh cabang-cabang perantauan pada lebaran tahun 2015 kemaren, sepakat mengadakan acara pulang basamo. Namun tidak ada pemilihan ketua umum DPP SAS terbaru, yang ada hanya agenda mukernas bagian dari konsolidasi, reformasi serta aktualisasi akan tertib organisasi itu sendiri. Walaupun begitu pada waktu bersamaan yakni tanggal 18 Juli 2015, Musyawarah Kerja Nasional SAS (Mukernas SAS 2015) juga memberi waktu diadakan dialog konprehensif akan perlu nya suatu hari nanti pristiwa hari jadi nagari.
Aleg nagari atau Pulang Basamo 2015 dengan acara utama nya mukernas SAS dihadiri para perantau minang tak kurang dihadiri 54 cabang SAS, selain itu dihadiri oleh DPP SAS, Korwil-korwil SAS, DPC-DPC SAS, juga oleh Wali Nagari Sulit Air, Badan Musyawarah Nagari (BMN) Sulit Air, Kerapatan Adat Nagari (KAN) Sulit Air, Majlis Ulama Islam (MUI) Nagari Sulit Air dan para undangan, dipimpin oleh Ketum DPP SAS Drs. Zarkasyi Nurdin SH selaku moderator. Dalam Mukernas SAS 2015 dalam suatu dialog konprehensif tersebut di daulat lah searang sejarahwan nagari ini yaitu Drs. H.Hamdullah Salim untuk menyampaikan suatu makalah tentang Hari Jadi Sulit Air.
Aleg nagari atau Pulang Basamo 2015 dengan acara utama nya mukernas SAS dihadiri para perantau minang tak kurang dihadiri 54 cabang SAS, selain itu dihadiri oleh DPP SAS, Korwil-korwil SAS, DPC-DPC SAS, juga oleh Wali Nagari Sulit Air, Badan Musyawarah Nagari (BMN) Sulit Air, Kerapatan Adat Nagari (KAN) Sulit Air, Majlis Ulama Islam (MUI) Nagari Sulit Air dan para undangan, dipimpin oleh Ketum DPP SAS Drs. Zarkasyi Nurdin SH selaku moderator. Dalam Mukernas SAS 2015 dalam suatu dialog konprehensif tersebut di daulat lah searang sejarahwan nagari ini yaitu Drs. H.Hamdullah Salim untuk menyampaikan suatu makalah tentang Hari Jadi Sulit Air.
Makalah yang disampaikan berjudul “Tanggal 28 April 1821 sebagai Hari Jadi Sulit Air”. Setelah dibahas dan ditanggapi oleh pembahas utama Prof. Dr. Jurnalis Uddin, Wali Nagari Sulit Air, BMN Sulit Air, KAN Sulit Air dan MUIN Sulit Air dan para peserta Mukernas SAS dari seluruh cabang-cabang dpc SAS seluruh Indonesia, maka pada akhirnya Mukernas SAS 2015 dapat menerima dan mendeklarasikan tanggal 28 April 1821 sebagai Hari Jadi Sulit Air dan diharapkan dapat diperingati setiap tahun.
Deklarasi itu ditandatangani bersama-sama pada suatu terpal, dimaksudkan sebagai salahsatu dokumen penting kenagarian Sulit Air dan dipancangkan di Kantor Wali Nagari Sulit Air. Karena banyak di antara warga Sulit Air yang belum membaca isi makalah “Tanggal 28 April 1821 sebagai Hari Jadi Sulit Air” tsb, dibeberapa tulisan beliau juga di ulas dalam wadah grup facebook Sulit Air Jaya.
Ide Utama
Tampak berbaju putih Ketua Umum SAS, Prof Yurnalis Uddin, H.Zulherfin Zubir, H. Armon Syamsudin & Dr. Hermansyah (13/02) |
Gagasan untuk menentukan “Hari Jadi Sulit Air” ini bermula dari pertanyaan Prof. Dr. H. Jurnalis Uddin beberapa bulan sebelumnya kepada bapak Hamdullah. Beliau menanyakan, dapatkah kita menentukan suatu tanggal dan tahun, yang dapat kita tetapkan bersama sebagai Hari Jadi Sulit Air? Beliau katakan, dengan ditentukannya hari jadi nagari kita tsb, maka akan dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Antara lain untuk memotivasi keturunan anak-cucu baik dirantau maupun dikampung halaman serta menggerakkan masyarakat kita dalam mewujudkan berbagai kegiatan pembangunan nagari dan kemajuan masyarakat Sulit Air yang sama-sama kita cintai.
Selama ini tulisan bapak Hamdullah, sering ditumpahkan lewat berita-berita di media Suara SAS, dasar naluri beliau memang tertarik menyelusuri masa lalu Sulit Air dengan banyak bertanya, membaca buku dan mengalami berbagai peristiwa penting berkaitan dengan Sulit Air. Bahkan dengan teliti nya telah mencatat berbagai tanggal yang dianggap merupakan tonggak-tonggak penting dalam sejarah Sulit Air. Maka ketika pertanyaan tersebut beliau ajukan kepada sejarahwan kita, dengan cepat dapat sebutkan satu tanggal yang dapat dipandang sebagai Hari Jadi Sulit Air, disertai alasan-alasannya.
Apa yang beliau kemukakan bukanlah sekedar reka-reka belaka, kenapa 28 April 1921? sekilas diceritakan jikalau dibuka sejarah pertama perang Paderi, ada dari pucuk pimpinan pasukan paderi yang bernama Dt. Bandaharo nan kuniang. Beliau garis terdepan meneror keberadaan pasukan Belanda, mungkin itu kebetulan beliau juga berasal dari Sulit Air dan nagari ini bagian terdekat untuk diserang dari Simawang. Justru di Simawang ini lah benteng kecil atau simpanan persenjataan amunisi dari pasukan Rafles (Inggris) ditinggalkan dan itu menjadi keuntungan bagi Belanda sebagai bascamp pertama. Adalah pada tahun 1821 bermula diserang nya oleh kompeni pasukan paderi di Simawang dan menggempur habis-habisan pusat dormitroy kaum paderi di Sulit Air.
Ilustrasi, betapa sulit nya pertama kali yang dihadapi kaum Paderi dulu adalah kaum adat (saudara sendiri) |
Kembali ke laptop, dilain pihak pemilik universitas YARSI ini juga tertarik dan mengusulkan agar hal itu dilewakan dalam suatu forum diskusi. Kemudian beliau undang tokoh-tokoh masyarakat Sulit Air dalam suatu forum di Aula Rektoriat YARSI, Cempaka Putih Jakarta, sambil membicarakan berbagai permasalahan Sulit Air lainnya. Dalam forum yang dipimpin oleh Ketua Umum DPP SAS Zarkasyi Nurdin dan juga dihadiri antara lain oleh Ketua KAN Sulit Air Henry Dunant Dt. Endah Bongsu, tak lupa sabagai narsum utama diminta untuk menguraikan sedikit tentang usulan Hari Jadi Sulit Air tsb. Ketika Prof. Jurnalis Uddin kemudian menanyakan lagi kepada bapak Hamdullah perihal kelanjutan usulan Hari Jadi Sulit Air tsb, maka dengan mantab mengatakan telah menyiapkan suatu makalah mengenai itu. Tapi alangkah bermanfaat dan bijak nya jikalau makalah tsb dapat di sampaikan dalam suatu Forum Kenagarian Sulit Air yang resmi dan besar, yang dapat memberi kata putus diterima tidaknya usulan tsb.
Beberapa waktu kemudian, DPP SAS membicarakan hal tsb dengan para Pemangku Sulit Air yang kebetulan sedang berada di Jakarta dan dicapai kesepakatan untuk membahas bersama perihal Hari Jadi Sulit Air tersebut dalam Forum Musyawarah Kerja SAS Tahun 2015 ini. Alhamdulillah, forum yang kita tunggu-tunggu tsb sekarang menjadi kenyataan, yakni dalam forum Musyawarah Kerja Nasional SAS di kampung halaman.
Persiapan Hari Jadi Nagari
Lama tidak terdengar berita nya, pada kesempatan yang bermanfaat dilansungkan kembali persiapan acara kolosal hari jadi nagari. DPP SAS dalam hal ini yang menfasilitasi dan memprakarsai mufakat nya acara hari jadi nagari ini tentu ingin segera mewujudkan dengan sebaik mungkin. Maka itu dalam rapat pleno sabtu 13 February 2016 digedung pusat DPP SAS jl Saharjo - Jaksel, diundanglah Wali Nagari Sulit Air Bundo Alex Suryani serta ketua KAN Dt. Endah Bongsu kegedung DPP SAS ikut menjadi pihak penyelenggara dikampung halaman nanti.
Sebelum nya bundo wali dalam kapasitas nya sudah membuat (perna) peraturan nagari untuk nanti diserahkan ke Bupati Solok selanjutnya diteruskan ke Gubernur Sumbar untuk ditindak lanjuti. Bapak Gusmal sendiri selaku Bupati terpilih kab Solok sangat antusias menyambut berita ini, boleh jadi katanya Sulit Air satu-satu nya di Sumatera Barat mungkin di Indonesia yang memperingati ada "hari jadi nagari". Berarti potensi nagari ini untuk menonjolkan budaya & pariwisata nya terbuka untuk digarap lebih serius. Padahal jauh-jauh hari pemda kabupaten Solok telah menjadikan nagari Sulit Air satu dari empat nagari tujuan pariwisata, itu rasa nya kemudian Bundo Wali Nagari & SAS satu hati untuk menghidupkan kembali moment terbaik untuk nagari.
Dalam pertemuan yang dihadiri tidak kurang 40 orang tersebut berjalan antusias, masing-masing ingin mengusulkan ide-ide serta saran terbaik untuk panitia yang akan dibentuk nanti nya. Sebagian harapan yang penulis ingat diharapkan moment "Hari Jadi Nagari" ini bisa membawa persatuan semua elemen masyarakat, juga ada usul memberikan bea siswa terhadap seluruh pelajar dinagari Sulit Air yang mendapat rangking pertama. Ada juga mengusulkan dibuat rekor muri makan bajamba 1000 piring samba hitam dilapangan dibarengi festival kuliner masakan Minang, usul yang lain juga bisa mengundang ulama/kiyai kharismatik yang memberikan tausyiah kepada yang hadir. Lebih komplet semua usul tersebut sudah dicatat oleh bapak Hendri Dunan Dt. Endah Bongsu.
Secara mufakat juga DPP SAS sebagai tuan rumah rapat pleno, menyetujui pelaksanaan hari jadi nagari yang jatuh pada setiap tanggal 28 april, dari sisi pendanaan sementara DPP SAS juga telah mengisi kas panitia senilai 10 juta rupiah, tinggal dalam waktu berjalan segera dikumpulkan oleh panitia yang aada dikampung halaman nanti. Kalau tahun ini bertepatan dengan hari kamis 28 april, tentu yang ada dirantau jika ingin menyaksikan pegelaran seni & budaya kolosal alam nagari Sulit Air segera persiapkan lah dari sekarang.
Dalam waktu yang tidak lama lagi hendak nya semua mendapat restu dan dukungan dari semua elemen masyarakat. Pada hari jumat 19 februari di gedung serbaguna balailamo, sepakat terpilih nya bapak Hendri Dunant Dt. Endah Bongsu sebagai ketua panitia-bisa memberi harapan yang nyata akan terlaksana nya aleg nagari ini. Beliau juga dibantu oleh bapak Syamsudirman sebagai humas nagari, bapak Erwin Saman sebagai wakil ketua tentu dapat melengkapi kinerja panitia ini nanti. Selain itu juga ada ibu Syafrida wakil Bundo Kanduang sebagai bendahara, bapak Metrizal didaulat menjadi sekretaris nya.
Akhir kata penulis sampaikan, semoga membawa rasa persatuan dan keutuhan bernagari tetap terjaga, kedepan nya bisa merubah perbaikan tarif hidup masyarakat yang ada disana. Bisa jadi secara efek domino terkenal nya nagari Sulit Air, menjadikan kunjungan pariwisata ke Sulit Air meningkat. Itu pula yang diinginkan oleh kita hendak nya, jika selama ini masyarakat umum hanya mengenal SAS sebagai organisasi perantau Minang terbesar, dilain pihak nagari Sulit Air juga menyimpan potensi untuk lebih maju kembali. Aamiin.
Sumber: Sekretariat DPP SAS
Dimulai berbaju putih Ketua Umum SAS, Dr. Jurnalis Uddin, H. Zulherfin Zubir, H. Armon Syamsudin, Dr. Hermansyah |
Rapat panitia hari jadi nagari - di gedung seba guna Sulit Air (19/02) |
Akhir kata penulis sampaikan, semoga membawa rasa persatuan dan keutuhan bernagari tetap terjaga, kedepan nya bisa merubah perbaikan tarif hidup masyarakat yang ada disana. Bisa jadi secara efek domino terkenal nya nagari Sulit Air, menjadikan kunjungan pariwisata ke Sulit Air meningkat. Itu pula yang diinginkan oleh kita hendak nya, jika selama ini masyarakat umum hanya mengenal SAS sebagai organisasi perantau Minang terbesar, dilain pihak nagari Sulit Air juga menyimpan potensi untuk lebih maju kembali. Aamiin.
Saat nya nagari ini bersinar, sinergi menyatu setiap waktu |
--- Sekian ---
No comments:
Post a Comment