Friday 14 November 2014

Gunung Papan lambang negara ada di Sulit Air


Red Mountain At West Sumatra
          Jika yang sudah lama tinggal di Minang Kabau atau kab Solok lingkup kecil nya, sedikit banyak nya pasti mengenal atau mendengar nagari Sulit Air. Padahal letak nya cukup jauh dari kota Padang sekitar 96 km melewati kota Solok, melewati nagari Aripan masih 18km lagi atau melalui pinggir jalan danau Singkarak arah Ombilin harus naik lagi 16 km lagi ke nagari yang berada di kec.X koto diatas ini. Apa yang bisa di banggakan dari negeri yang tanah nya kata orang dahulu banyak yang tandus dan gersang ini ? kalau untuk bertani mungkin untuk kebutuhan warga masih mencukupi, tetapi panen yang lebih baik dari itu butuh solusi nyata & gebrakan massal. Tidak heran masyarakat perantau nya ada dimana-mana.

         Tetapi disamping itu hal yang lebih utama dan kebanggaan bagi nagari Suliek Aie memiliki sebuah gunung penyatu seluruh elemen masyarakat, yakni Gunung merah-putih atau juga disebut Gunung Papan. Di negeri ini pula telah membuat dia terkenal dimana-mana karena keberadaan sebuah organisasi terbesar perantauan Minang berasal, yakni dinamakan organisasi SAS (Sulit Air Sepakat) yang berpusat di jalan Saharjo Jaksel dan tersebar kurang lebih 80 cabang perantauan sampai ke LN.

         Gunung Papan atau gunung merah yang terdapat tanah merah diatas nya dan tanah / kapur putih berada disamping nya, sungguh yang melihat takjub akan kebesaran Allah swt. Segala sesuatu yang diciptakan Nya,diwakili oleh nagari Sulit Air dimana  melambangkan sebagai simbol bendera bangsa Indonesia yakni berani dan suci. MasyaAllah, sang pencipta bumi & langit, selaras nya warna merah-putih juga nyata telah menyatukan Nusantara ini sepanjang 5000 km dari barat ke timur.

         Ketika yang baru pertama kali menuju ke nagari Suliek Aie, akan disambut dengan hawa yang sejuk. Kadang walaupun panas tapi terasa adem dikulit. Nagari ini luas nya 80km persegi dengan segala sumber wisata, kalau di optimalkan bisa menjadi devisa yang menguntungkan. Disamping wisata Gunung Papan juga ada rumah gadang Dalimo Panjang 20 ruang, konon terpanjang ke dua di Sumatera Barat setelah rumah gadang 21 ruang Salajang kudo balari nagari Abai Sangir-Solok Selatan. Bahkan nagari 13 jorong ini dikelilingi oleh lurah atau curug yang punya potensi wisata kalau diberdayakan masing-masing jorong, sebut saja ada lurah talago biru dijorong Talago laweh, ada lurah timbulun di jorong Rawang, juga ada lurah sarosa di jorong Siaru.

          Dari pusat kota nagari Sulit Air  bernama Jorong Koto Gadang , akan berjalan sekitar 3 km lagi munuju kaki Gunung Papan. Dimana nanti nya melewati jembatan titi bagonjong belok kekiri arah Masjid Raya Silungkang terus ikuti jalan sampai dipersimpangan Siaru baru belok kanan, dari simpang berjalan kira-kira 500 meter lagi. Sampai dikaki gunung dipermudah dengan ada nya tangga yang dinamakan Jonjang saribu, dimana diberi nama awal nya oleh (alm) H.Rainal Rais pada tahun1989, walau kenyataan nya saat ini sudah ada 1200 anak tangga. Untuk menaikinya tidak perlu pakai pemandu asal hati-hati, karena anak tangga nya sudah pakai pagar tetapi ada sebagian yang belum. Bagi yang punya kendaraan roda dua, juga bisa menaiki nya dari jalan samping tapi harus berhati-hati, lebih baik rasa nya jalan kaki sekalian olahraga. Konon kabar nya tidak lama lagi dan masih dalam perencanaan mencontoh siger rumah adat Lampung di Bakauhuni,  akan dipasang menara siger yakni plang bernama SULIT AIR.

          Sebenar nya melihat dari ukuran geografi (benar atau tidak) belum pantas disebut gunung karena batas ketinggian disebut gunung adalah 1000 dpl, entah mengapa mungkin lebih heboh aja kali. Sampai diatas juga ada sebuah  gua yang menghadap ke danau singkarak yang terlihat jelas dari atas serta bukit barisan bertautan dengan gagah nya. Waktu kunjungan lebih enak di hari sabtu dan minggu lebih ramai dari biasanya, apalagi waktu setelah hari lebaran idul fitri. Tiket masuk pun sekedar nya saja, karena dari uang tiket/infak lah warga disana merawat - menjaga anak tangga dan lingkungan. Semoga dengan menikmati keragaman & keindahan ciptaan Allah swt membuat kita lebih tunduk & dekat lagi pada Nya. Amin.
wisata.kompasiana.com/.../gunung-merah-lambang-negara-                                                       

                                                                  ------ sekian ------

No comments:

Post a Comment