Friday, 26 December 2014

Duka Aceh bencana terbesar dunia

  
          Saudara kita senagari dan seiman, hari ini kita masih bersyukur dikasih nafas oleh Allah swt, 10 tahun yang lalu pada tanggal yang sama saodara kita di negeri "Serambi Mekah" provinsi Aceh banyak yang meregang nyawa. Dulu media informasi sangat terbatas sekali, ternyata warga SULIT AIR juga ada bermukim disana. Diketahui dengan kunjungan DPP SAS dan relawan, warga kita banyak juga yang ikut menjadi korban.

          Tsunami Aceh berawal dari gempa bumi yang terjadi pada minggu dini hari tanggal 26 september 2004, dengan episentrum di pesisir utara Sumatra. Gelombang Tsunami nya yang puncak tertingginya mencapai 30 meter menewaskan 227.898 ribu orang dari 14 negara di dua benua. Ini merupakan bencana paling mematikan di dunia.Dengan kekuatan 9.1 - 9.3 Sr merupakan gempa yang terbesar ke tiga tetapi memiliki durasi terlama sepanjang sejarah yakni sekitar 8-10menit. Paling parah hampir setengah dari korban 14 negara, sebanyak 126 ribu jiwa dialami oleh negara Indonesia.

         Penderitaan yang dialami oleh masyarakat, ikut menggugah perasan warga dunia. Secara keseluruhan (nilai 2004) masyarakat dunia menyumbangkan senilai lebih dari 14 milyar dolar untuk bantuan kemanusiaan.Tidak ada batasan agama, usisa serta warna kulit untuk ikut serta menyumbang akan kedahsyatan tragedi paling parah pada abad ke 21 tersebut.

Berikut cuplikan berita yang dikutip dan dikabarkan lansung oleh pemilik mailist "SULITANET" pada tanggal 17 Januari 2005:

Ass,wr,wb.
Dunsanak SulitaNet mania dima sajo berado,
Kaba terakhir dari tanah rencong Aceh, bahwa keluarga kito SAS nan ado di kota Banda Aceh nan bajumlah 63 jiwa dari sebanyak 13 KK nan alah pai marantau ka sinan, ado 11 jiwa nan hilang atau maningga kanai musibah tsunami tu.Jadi nan salamek tingga 52 jiwa sajo. 

Kito turuik prihatin akan hal itu.

Para relawan kito alah banyak nan pai ka situ, salah satunyo sdr.Ridwan (mantan wali jorong Taram, urang Limo Singkek/Anak kamanakan ambo, aktifis PKS Sulik Ayie) alah pai ka Lhokseumawe dan kini menuju Meulaboh selamo 20 hari. Demikian juo Datuak Pono Kayo alah ka Banda Aceh basamo Menteri Perhubungan. 

Sumbangan dana pun sudah banyak yang mengalir ka sinan, nan alah ditampuang di Rekening sdr. Novri Firadus,SE urang kito nan bakarajo di Lhokseumawe sebanyak 14,3 juta, dan info terakhir nan ambo tarimo, Pak Ketua Umum DPP SAS Bpk.Zulherfin dan Rozano alah pai pulo ka sinan dengan mambao pitih labiah dari 50 juta.
Mari kito doakan semoga mereka nan salamaik ado dalam keadaan sehat2 sajo dan nan alah mendahului kito semoga beliau2 ditarimo disisi Tuhan sebagai Suhada, Amin........

Wassalam,
HM Dt.Marah Bangso
Moderator 
Dahsyat kekuasaan yang di Atas, memberikan "mukjizat" rumah Allah yang tidak tersentuh tsunami
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun....
Kuasa Nya - Kapal dengan bobot 2600 ton sanggup berlayar sejauh 5 km ke daratan, akibat hantaman tsunami
Tiada lagi yang diharapkan semua melayang dari pandangan
Tangisan & Doa seorang ibu semoga meringankan yang telah tiada
Do'a Tentara Nasional Indonesia (TNI) didengar Allah, Damai antara RI & GAM terealisasi
Gedung ini mejadi saksi akan dahsyat nya tsunami, dirangkum dalam cerita, gambar & benda

 Mari kita berdoa sejenak untuk saudara-saudara kita yang telah tiada terhantam gelombang Tsunami, semoga Allah SWT memberikan tempat yang baik di sisi-Nya. Akhir kata, musibah Tsunami menunjukkan betapa lemahnya kita sebagai manusia dihadapan Tuhan "La Haula Wala Quwwata Illa Billah" tiada daya dan upaya kecuali dari pertolongan Allah SWT....


 == Sekian ==

Tuesday, 23 December 2014

11 jenis durian di Indonesia

          Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit). Durian adalah buah yang kontroversial, meskipun banyak orang yang menyukainya, namun sebagian yang lain malah muak dengan aromanya.
         Nama latin nya durian juga disebut Durio Zubethinus. Biasanya durian yang lebih terkenal di Indonesia adalah durian monthong yang berasal dari Thailand, tapi tahukah Anda bahwa durian lokal asli Indonesia pun cukup banyak dan rasanya tidak kalah dengan durian monthong. Berikut beberapa durian lokal yang cukup populer:


1.Durian Petruk (Jepara, Jawa Tengah)
Buahnya berbentuk bulat telur dengan warna hijau kekuningan. Duri kulitnya berbentuk kerucut kecil dan rapat. Buahnya mempunyai bobot buah 1 – 2½ kg. Daging buah agak tebal, berlemak, berwarna kuning, bertekstur agak lembek, berserat halus, beraroma sedang atau tidak begitu tajam. Durian ini juga dijuluki "bantal emas" karena dagingnya tebal mirip bantal keemasan.



2.Durian Lai (Pampakin, Kalimantan)  
Di Kalimantan Timur disebut durian lai, di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah biasa disebut pampaken atau pampakin. Dagingnya berwarna oranye dengan rasa manis seperti ubi. Bagi penggemar durian mungkin kurang legit, kandungan alkoholnya sedikit, tapi baunya tidak terlalu menyengat.


3.Durian Matahari (Cimanggu, Bogor) 
Dinamai matahari lantaran warna dagingnya kuning cerah. Buahnya bulat panjang dengan warna kulit hijau kecokelatan dan tebal 0,5-1 cm. Durinya besar, runcing, jarang, dan bengkok. Berat buah 2 - 3,5 kg. Daging buah tebal, kering, berlemak, tekstur halus, aroma tidak tajam, dan manis. Keunggulan durian ini adalah lebih tahan hama penyakit daripada durian lainnya.



4.Durian Sukun (Karanganyar, Jawa Tengah) 
Bentuk buahnya bulat panjang dan berwarna kekuningan. Duri kulit buahnya berbentuk kerucut, kecil, dan rapat. Berat buah 1½ - 2½ kg. Daging buah sangat tebal, kering berlemak, tekstur halus, putih kekuningan, harum, dan manis.


5.Durian Otong (Parung, Bogor) 
Dikenal juga sebagai varietas durian monthong di Thailand. Buahnya memanjang dengan bagian ujung dan pangkal meruncing. Warna kulit kekuningan. Durinya berbentuk kerucut, berukuran kecil, dan agak rapat. Berat buahnya 2 - 4 kg. Daging buah tebal, kering, kurang lemak, kuning, bertekstur sangat halus, beraroma tidak begitu tajam, dan bercita rasa sangat manis.


6.Durian Gundul (Lombok, Nusa Tenggara Barat) 
Durian ini benar-benar tak ada duri sehingga membingungkan jika disebut durian. Permukaan kulitnya mirip batok kelapa, berwarna kecokelatan dan keras. Rasa dagingnya manis dan bercampur gurih sedikit pahit, tak kalah dibandingkan dengan durian monthong. Bijinya tergolong besar sementara daging buahnya tipis.


7.Durian Bokor (Majalengka, Jawa Barat) 
Dikenal juga sebagai durian aden. Buahnya berbentuk bulat panjang dengan warna kulit hijau kekuningan. Duri kulit buahnya besar tersusun jarang. Berat buah 3 - 4 kg. Warna daging buah kuning, cukup tebal, kering, aroma harum, dan sedikit manis.


8.Durian Tembaga (Kampar,  Riau) 
Bentuk buahnya bulat sempurna dengan duri kulit buahnya berbentuk lancip, langsing, dan rapat. Berat buah 2 – 3½ kg. Daging buah berwarna kuning pekat seperti tembaga, sangat tebal, berlemak, tekstur halus, sangat harum, dan sangat manis.


9.Durian Ajimah (Ciomas, Bogor) 
Durian ini mempunyai daging buah yang tebal, berwarna kuning muda, kering, dan teksturnya berserat. Rasa durian ajimah ini manis-agak pahit dan bijinya kecil.



10. Durian Merah (Banyuwangi)
Durian merah bukan isapan jempol, buah itu benar-benar ada. Secara fisik, biji durian merah kecil tap daging nya tebal dan lembut. Durian ini tergolong mahal karena tanaman nya langka, di Banyuwangi cuma dua orang yang punya. Satu pohon dimiliki oleh Sulaimi warga desa Balak, kec Songgon dan satu lagi tumbuh di halaman Serad warga desa Kemiren, kec Glagah.


11. Durian kura-kura



Durian ini berada dipedalaman Kalimantan dan juga hutan di Malaysia. Ciri khas durian kura-kura, dia selalau berbuah dipangkal pohon. Rasa nya manis tapi sedikit berair selain itu mengeluarkan bau seperti kencing kura-kura.

--- Sekian ---

Friday, 19 December 2014

Rumah Gadang terpanjang

Rumah gadang Salajang Kudo Balari
      Nagari Abai, kecamatan Sangir Batang Hari tentu masyarakat banyak yang akrab dengan nama tersebut. Dimana lokasi nya termasuk di nagari saribu rumah gadang di kab. Solok selatan. Salah satu nya adanya sebuah rumah Gadang yang terpanjang di Sumatera Barat, selain dari rumah gadang 20 ruang yang ada di nagari Sulit Air. Yakni Rumah gadang 21 ruang - Salajang kudo balari. Dimiliki oleh kaum/suku Malayu Sigintir, salah satu dari sembilan kaum suku Malayu XII Koto. Nageri Abai ini masih bersebelahan dengan Nageri Bidar Alam yang dulu pusat ibukota Indonesia dinamakan  PDRI ketika di zaman kemerdekaan.
Salah satu rumah gadang di Solok Selatan (pict. Dian ikhwan Sutan Marajo)
       Rumah Gadang 21 Ruang Abai mulai dibangun pada 1972 dan selesai pada 1975. Pemba­ngunan­nya berdasarkan kerja sama kaum suku (gotong royong). Arsitektur (gaya bangunan) gonjong 14 dan satu gonjong terletak di gerbang masuk rumah adat itu, sehingga ada 15 gonjong.

       Dulu, Rumah Gadang 21 Ruang ini beratap ijuk, dan tiang-tiangnya memakai pasak kayu. Dinding dibuat bambu yang sudah disulam erat. Kini, Rumah Gadang tersebut sudah dimodernisasi. Atap ijuk diganti seng dan dinding dari bambu yang disulam dilapisi semen, namun lantai masih dari papan. Rumah Gadang ini berada sekitar 40 km dari ibukota Kabupaten Solok Selatan, di Padang Aro, dan 72 km dari Muara Labuh.

       Dengan panjang sekitar 95 meter. Rumah Gadang ini berdiri di atas 15 tonggak utama. Ruang tengah yang meman­jang menjadi ruang utama dan ada ruang kamar tidur. Pada saat pembangunan, tidak semua ruang kamar tidur yang selesai. Baru sebagian selesai dibangun dan sebagian lagi belum ada pembatas, karena kekurangan dana.

      Selain itu, Rumah Gadang ini memiliki 14 ujung rumah yang runcing, sebagai ciri khas bagi suku Minangkabau. Makna dari 14 menara adalah menyatakan jumlah suku yang ada di Nagari Abai. Bagi Suku Melayu Sigintir, Rumah Gadang tersebut berfungsi sebagai tempat penyelenggaraan acara adat dan kesenian batombe (seni berbalas pantun) serta pesta perkawinan.
n
-----------------------------
Sekarang beranjak ke utara dari kota Solok, ternyata juga da satu rumah gadang yang masih dilestarikan bahkan masuk cagar perlindungan budaya alam Minangkabau yang berpusat di Batu sangkar. Yakni rumah gadang 20 ruang terdapat di nagari Sulit Air hanya berjarak 500 meter dari pusat nagari balailamo, setelah melewati jembatan titi bagonjong ambil jalan kekiri jorong Silungkang. Dirumah gadang tersebut masih dipakai untuk keperluan acara adat barundiang, pengajian dll. Bahkan masih ditempati oleh keluarga besar orang Limo Panjang, bagi yang sanak saudara nya yang belum memiliki rumah. Rumah gadang 20 ini bersebelahan dengan rumah gadang Silungkang yang dibangun oleh Oesman Sapta beberapa waktu yang lalu.

Rumah gadang 20 ini pertama kali dibangun pada tahun 1820 setahun sebelum Belanda menyerang nagari Sulit Air, namun sempat terbakar habis hingga dibangun ulang kembali pada tahun 1901 dan baru tahun 1907 selesai dibangun. Ada yang sedikit berubah, bangunan ini tidak dibuat seperti asli nya, yang awal dulu beratapkan ijuk dan dinding nya tidak lagi semua berukir karena ketersediaan dana waktu itu tidak mencukupi. Didalam rumah gadang ini dikepalai oleh dua orang datuk yakni Dt. Tamaruhun dibagian pangkal dan Dt. Ompang Limo dibagian ujung nya. Saat ini rumah gadang 20 ruang ini bagian wisata budaya untuk memikat wisatawan, selain itu ada juga wisata alam seperti Batu Galeh, Talago aweh dan bukit merah putih yang tiada dua nya tersebut.
Rumah gadang 20 ruang,  dibawahi oleh dua  Datuk yakni dibawah payung Dt.Tamaruhun dan Dt.Ompang Limo.
Rumah Gadang ini  masih dihuni, panjang nya lebih kurang 100 meter - berada 28 km dari kota Solok.

-- Sekian --

Monday, 15 December 2014

VISIT SULIT AIR YEAR 2017

Nagari Suliek Aie dilihat dari bukit Jonggi - Jorong Gando

          Mungkin banyak dari kita yang memiliki teman orang luar negeri atau pernah tinggal di suatu negara dan mendapat pertanyaan: Indonesia itu sebelah mananya Bali? Rumahmu dekat tidak dengan Bali? dan seterusnya. Penulis pernah mendapat pertanyaan serupa dan ini memang nyata adanya.

          Bali yang hanya merupakan salah satu pulau dari ribuan yang ada dalam wilayah Republik Indonesia bahkan bisa mengalahkan pamor negaranya sendiri, luar biasa. Sebuah daya tarik pemandangan eksotis dan kearifan budaya lokalnya mampu membuat banyak telinga sangat familiar dengan Bali, mungkin sama seperti saat kita mendengar Maldives atau phuket Thailand.
Batu Galeh tempat wisata yang pertama kali dipopulerkan oleh (alm) H.Rainal Rais
          Sebenarnya negeri kita ini memang tanah surga. Bukan hanya soal tanah yang subur, tapi juga kreasi tangan Tuhan yang sangat indah dan menakjubkan. Penulis belum bisa membayangkan bagaimana sebuah candi Borobudur bisa sebegitu megahnya, pulau vulkanik (Samosir) yang terbentuk akibat letusan gunung berapi Toba, danau paling romantis di tengah-tengah hutan belantara lengkap dengan dua bukit seperti gambar kita saat SD dan padang sabana membentang luas nan indah di baliknya (Ranu Kumbolo) dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

          Pernah penulis 10 tahun silam pertama kali menginjakan kaki di pulau Bali, ketika itu jam setengah dua pagi betapa keamanan sangat menjanjikan disana. Anehnya,  wisatawan yang mencari kendaraan taksi bukan sebalik nya dimana terjadi seperti dibandara Minangkabau ataupun Soekarno Hatta kita diliputi perasaan was-was atau merasa dipalak. Dengan sopan bapak sopir menanyakan arah tujuan, wah dengan jawaban seadanya jauh dari kesan pemalakan atau katabelece pertanyaan. Inti nya kesan pertama saja sudah menggoda, bahwa pulau Bali benar-benar aman untuk wisatawan.

          Kebetulan beberapa tempat wisata pernah penulis kunjungi secara langsung sekitar Indonesia, rupanya memiliki masalah yang sama. Faktor-faktor penyebab yang membuat tempat wisata ini mentok tanpa peningkatan kualitas pelayanan sehingga membuat jumlah pengunjung juga tidak bertambah setiap tahunnya.

Berikut ini 4 faktor penyebab atau kendala yang terabaikan dan perlu segera diperbaiki, kita ambil contoh secara universal cukup dari negara tetangga Singapura dan Malaysia :

1. Transportasi Umum:
          Siapa yang tidak tau Universal Studio Singapore, jika belum cari di youtube atau di mbah Gogel ya ?  bagaimana seriusnya pemerintah Singapore untuk mengelola dan menyediakan fasilitas untuk para pengunjung yang datang. Selain transportasi di Singapore secara keseluruhan memang sudah sangat baik, tapi tetap ada pengkhususan untuk Sentosa. Mereka buat MRT khusus hanya untuk bolak-balik tiga stasiun jarak pendek di Sentosa. Di setiap stasiun ini ada ragam wahana gratis tempat orang-orang dari seluruh dunia tumpah ruah.
Dari Kota Padang hanya butuh waktu dua jam untuk sampai ke nagari Sulit Air ini
          Di Malaysia pun begitu ada namanya tempat wisata Genting High Land. Tempat ini berada jauh dari keramaian, di atas bukit dan tidak ada masyarakat yang tinggal di sana kecuali pekerja dan pengunjung. Jarak tempuh dari Kuala Lumpur sekitar 4-5 jam. Uniknya, ada bus khusus untuk ke sana. Semua orang yang ingin ke Genting cukup datang ke terminal/stasiun KL Sentral dan nanti bisa beli tiket on the spot, bisa juga memesan jauh-jauh hari. Nantinya akan diberi pilihan paket dan pilihan jadwal berangkat serta balik ke Kuala Lumpur, mirip seperti jadwal penerbangan.
Kemudahan seperti ini akan membuat wisatawan tidak berpikir dua kali untuk datang. Mereka tak perlu khawatir dan was-was bertanya naik angkutan apa? Atau bertanya nanti turun di mana?

2. Informasi:
          Di Malaysia yakni KL sentral, ada tempat informasi lengkap tentang letak stasiun, terminal dan sebagainya berupa rambu-rambu arah. Jika tidak familiar, kita bisa bertanya kepada customer service yang berada tepat di depan pintu keluar stasiun, di tengah-tengah keramaian lalu lalang orang berjejer di sebelahnya gerai coklat sampai elektronik.

          Bahkandi Singapore lebih canggih lagi, hampir setiap stasiun ada informasi lengkap berupa peta tempat-tempat menarik yang bisa dikunjungi. Sekalipun kita tidak punya rencana ke tempat tersebut, kalau tertarik, kita bisa saja datang seketika itu juga.
Contoh: Paket wisata minang menarik untuk dikunjungi
          Penulis ketika sempat mengunjungi Kota Gudeg , Jogyakarta sempat dapat cuma 1 lembar kertas brosur tapi isi informasi nya jelas dan lengkap, dikertas itu digambarkan jalan-jalan utama kota jogya, silsilah Raja Jogya, serta lokasi wisata dan kuliner kota jogya. hanya dengan 1 lembar kertas, membuat penulis sangat penasaran dengan Pariwisata Jogya.
  
          Betul bahwa  ada banyak sumber rujukan di mbah gogel kita bisa melihat banyak informasi, khususnya di web Indonesia Travel sudah banyak foto-foto keindahan negeri ini. Tapi tetap saja harus ada ‘navigasi’ offline di tempat-tempat umum untuk lebih memudahkan.

3. Perbaikan Jalan:
          Setelah transportasi umum dan informasi, yang ketiga tidak di abaikan adalah jalan yang tertata ada petunjuk jalan, tidak berlobang, diminimalisir kesan berbahaya jika melewati nya. Ketika penulis menaiki curug bidadari di daerah Sentul city terasa jalan nya sudah mulus dan jauh dari kesan mengerikan, padahal sebelum tahun 2010 curug tersebut hanya untuk para pecinta alam yang menjelajahi nya jika ingin menghampiri kendaraan tidak bisa masuk, dan  harus berjalan dulu sekitar 2 km lagi. Kini menjadi salah satu wisata paling favorit di Puncak.
Jalan Lingkar nagari Lakuak-Sawitan ke LimoPanjang Gando, mulai dikerjakan
           Nah nagari Sulit Air, sepertinya sudah melengkapi jalan-jalan melingkar untuk berkeliling namun belum semua karena butuh dana tidak sedikit. Khusus untuk pariwisata, pemda kab Solok masa kerja 2013 dan 2014, sudah menganggarkan puncak gunung merah dilalui roda dua bahkan roda empat. Bahkan yang terbaru dipasang SIGER SULIEK AIE, dimana nanti nya terlihat jelas dari Batu Sangkar dan Padang Panjang. Pada tahun 2015 nanti, melengkapi pesona Gunung Merah akan dipasang Lampu untuk pencahayaan yang lebih bagus dan indah. APBD kab solok diusahakan akan menyediakan anggaran senilai 500 juta rupiah, sejauh ini yang sudah terserap dana nya sudah 195 juta rupiah.

4. Pramuwisata/Guide:
          Adalah sosialisasi kepala daerah, dari pucuk aparat pemerintah tertinggi yakni Wali Nagari, kepala jorong ataupun hanya tukang ojek terlibat penuh kepada masyarakat setempat untuk bersikap ramah kepada pengunjung. Jika ingin menetapkan tarif kepada tamu kita, selalulah menonjolkan kearifan budaya lokal dengan senyum, keakraban, meladeni dengan ikhlas dan tanggung jawab.Sekalipun mau mengambil untung banyak dan membedakan harga pribumi dan asing, setidaknya jangan terlalu jauh. Kalau perlu sebutkan saja tax for foreigner yang membedakan harga dengan masyarakat lokal, itu lebih elegan dan bisa dimengerti daripada kita menaikkan sepihak dan diam-diam.
Melayani wisatawan sepenuh hati, nilai plus berkembang nya pariwisata kedepan
          Dengan begini penulis sangat yakin tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia akan sangat menarik perhatian warga lokal maupun internasional, apalagi khusus Nagari Sulit Air nan asri ini. Dan semoga ke depan tempat wisata kita yang sangat indah ini bisa membuat banyak orang sadar akan betapa indahnya negeri ini. Kita tentu sangat berharap dengan segala perbaikan, tidak ada lagi alasan berwisata di negeri sendiri malah lebih mahal ketimbang ke luar negeri seperti Singapore, Malaysia atau Thailand.

           Dipundak pramuwisata atau guide lah, semua informasi dan privasi serta keamanan wisatawan dijaga. Boleh jadi nanti nagari Sulit Air jika benar-benar serius menggarap pariwisata nya, mari sama-sama usulkan ke pemerintah sebuah pelatihan pramuwisata. Dimana seorang "guide" yang cakap menjelaskan pariwisata hingga menjadi sebuah pelengkap dari pesona wisata nagari Sulit Air.

          Adapun jika ke empat faktor ini dibenahi dari pemerintah dibantu oleh masyarakat Sulit Air akan semakin mudah pula diwujudkan. Saat ini ada dua anggota dewan yang berasal dari Sulit Air pertama Bapak Hendri Dunant Dt. Endah Bongsu dari PDIP dan Bapak Ahmad Purnama dari PAN. Semoga nanti nya Sulit Air banyak mendapat sumber pemasukan dari APBD untuk menopang pariwisata yang akan digarap.

Potensi Nagari Sulit Air

           MasyaAllah....ketika mendengar nagari Sulit Air, kampung halaman orang SAS ini - semua bergetar hati untuk selalu menjaga nya dan membuat tetap hidup dalam keserasian Islam & Adat. Saat ini potensi wisata Sulit Air, sedang dibangun membuat infrasturktur Siger tulisan SULIEK AIE dan itu butuh dana besar. Mulai dari perbaikan, pembuatan jalan baru ke puncak gunung merah, selanjutnya pemasangan Siger suliek aie hingga nanti dipasang nya lampu-lampu pada tahun 2015 nanti. Bahkan blue print para pemikir, inginnya jalan dari Siaru melewati Gunung Papan sampai diseberang tembus ke nagari Tanjung Balit.

          Penulis melihat ini adalah potensi wisata yang baru jika ikon Jonjang saribu sudah lama dilestarikan, sekarang pemasangan siger Suliek Aie menjadi land mark yang bisa dilihat dari luar nagari Sulit air. Bahkan bisa lebih dari itu jika masyarakat umum nya mengenal bukik Langkisau atau Puncak Lawang, landasan diatas gunung Papan juga bisa dipakai itu untuk lokasi penerbangan para layang. Ini bukan mimpi, jika optimis jalan kesana sudah terbuka lebar.

          Jika bebicara pariwisata keseluruhan, bukan lagi sekedar kerja nya Wali nagari, SAS maupun IPPSA diperantauan namun setiap insan keturunan Sulit Air mempunyai tanggung jawab untuk mempublikasikan nya. Banyak sumber wisata yang sudah ada duluan, seperti Rumah gadang Suku Limo Panjang 20 ruang, Jonjang Saribu, Talago Laweh, Masjid Raya bahkan kuliner gulai ayam itam dan ayam panyikek yang tidak ada ditempat lain menjadi sebagai daya tarik yang saling melengkapi.

          Semoga semua pihak dapat menjadikan ini tanggung jawab bersama, siap tidak siap hendak nya punya satu niat menuju pariwisata yang menjanjikan. Dimana semua nanti juga bermuara kepada perbaikan taraf hidup masyarakat dikampung halaman. Selanjut nya serasi juga dengan agenda SAS perantauan nanti nya. Dimana nanti nagari Sulit Air pada tahun 2017 adakan pulang basamo akbar di didalam nya ada kegiatan MUBES SAS dan Konferensi IPPSA serta kegiatan penunjang lain nya. Bahkan lebih dari itu kita mendorong Sulit Air bisa menjadi salah satu destinasi kunjungan pariwisata di Sumatera Barat.
Rumah gadang Silungkang, keluarga H. Osman Sapta, sangat layak dipakai sebagai Homestay para wisatawan asing. Terlebih dahulu izin dari kelurga besar pemilik rumah gadang nanti nya

 -- Sekian --

Wednesday, 10 December 2014

Gontor XI terima siswa baru



       Siapa yang tidak kenal Pesantren Gontor di Ponorogo, Jawa Timur yang berdiri pada 20 September 1926. Pondok pesantren yang didirikan KH Ahmad Sahal, KH Zainuddin Fanani, dan KH Imam Zarkasyi itu telah mencetak ribuan ulama sekaliber Hasyim Muzadi, Dien Syamsudin hingga Hidayat Nur Wahid.

       Demikian juga halnya di Sumatera Barat, Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor 11 yang merupakan cabang dari Ponorogo telah menjadi salah satu pesantren favorit di Kabupaten Solok. Setiap tahun jumlah santri yang menuntut ilmu di pondok pesantren itu terus meningkat, dimana saat ini jumlah santrinya mencapai 69 orang (2011) dan berasal dari sejumlah daerah seperti Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Solok Selatan, Tanah Datar, Bukittinggi, Padang, Palembang, Jambi, dan Pekanbaru.

       Berlokasi di Guguk Limau Ompang Talago Laweh, Nagari Sulit Ait, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, pesantren tersebut perdana berdiri sejak lima tahun lalu, tepatnya pada 8 Juli 2009. Setelah itu pada tahun 2010 tanggal 8 juli, resmi dibuka oleh pimpinan pondok pesantren Gontor bersama Bupati Solok . Jaraknya sekitar empat kilometer dari pusat pemerintahan Nagari Sulit Air dan sekitar 60 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Solok di Arosuka. Dari Kota Solok, Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor 11 hanya berjarak sekitar 30 kilometer.

       Lokasinya yang sangat asri dipenuhi nuansa perbukitan ikut menunjang kenyamanan santri menuntut ilmu di pondok pesantren tersebut. Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor 11 Bambang Nur Kholis menyebutkan, luas areal Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor 11 mencapai tujuh hektare dan telah memiliki empat ruang belajar dan empat asrama.
Ruang belajar yang asri (Pict. Hamdani)

       Selain itu juga terdapat fasilitas penunjang berupa satu ruangan koperasi, kantor, rumah pengasuh, perpustakaan, kafe, dapur dan mushalla. "Saat ini juga tengah dibangun sebuah masjid, dimana telah berdiri tiang bangunan dan kubahnya," katanya. Mengingat Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor 11 merupakan salah satu cabang dari Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor di Ponorogo, Jawa Timur, maka program pendidikannya juga mengacu pada pondok pesantren dengan konsep Kuliyatul Mu'alimin Al-Islamiyah (KMI).

       KMI adalah program pendidikan yang mengutamakan pembentukan kepribadian, sikap mental, dan ilmu pengetahuan Islam. Kurikulum yang diterapkan di KMI Gontor 11 meliputi pendidikan agama, pengetahuan umum dan integrasi antara intra, ekstra dan kokurikuler. Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor 11 juga menerapkan materi ekstrakurikuler seperti bahasa Arab, bahasa Inggris, olahraga, seni beladiri dan senam olah tubuh. Tenaga pengajar dan guru di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor 11 saat ini berjumlah 17 orang. Sebagian besar adalah tamatan KMI dab S1 Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Pondok Modern Darussalam Gontor.

       Bambang Nur Kholis memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Solok dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno yang memiliki kepedulian tinggi terhadap keberadaan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor 11 di Sulit Air. "Bentuk kepedulian ini diperlihatkan dalam kunjungan langsung pondok pesantren pada Februari 2011 sekaligus memotivasi siswa dan masyarakat untuk mendukung Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor 11," katanya.

       Sebelumnya, Irwan Prayitno juga memberikan apresiasi atas kerja keras dan perjuangan pengurus dan panitia pembangunan yang menghadapi banyak tantangan, namun dapat diatasi dengan baik dan bijak. Membangun pondok pesantren tidak mudah seperti membangun sekolah umum lainnya, karena itu usaha keras yang telah dicurahkan para pendiri pondok ini diharapkan dapat didukung secara paripurna oleh masyarakat, kata dia.

       Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan membantu pekerjaan pengerasan jalan menuju ke pondok dan memfasilitasi pemasangan listrik oleh PLN serta bantuan pengadaan sarana air bersih. Sementara Bupati Solok Syamsu Rahim menjanjikan pemerintahannya akan menyediakan beasiswa belajar di PPM Gontor Sulit Air untuk satu orang anak di tiap nagari. "Kita telah menganggarkan beasiswa untuk sebanyak 74 anak, masing-masing satu anak per nagari untuk bersekolah di Pesantren Gontor Sulit Air tahun ini," kata dia.
       Dikatakannya, jika masyarakat bersatu dan perantau juga mendukung penuh, maka tidak ada yang sulit bagi Nagari Sulit Air untuk memajukan Pesantren Gontor, mengingat nagari Sulit Air memiliki potensi perantau yang luar biasa dan tersebar di seluruh nusantara bahkan di luar negeri.

       "Ketika masyarakat Sulit Air bersatu, jangankan untuk membangun pondok pesantren ini, memindahkan Gunung Merah di Sulit Air ini pun akan dapat dilakukan," kata dia ketika ikut menemani Ustad Yusuf mansur dan gubernur Sumatra Barat H.Irwan Prayitno.

Tim DDR (Dewan Dakwah Risalah) Sulit Air ketika mengunjungi pusat pendidikan Pesantron Gontor

Peresmian/peletakan batu pertama oleh bapak Ms Ka'ban. Dihadiri oleh H.Nibrasullah Dt.Polong kayo (baju putih), Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi (baju coklat krem), Menteri kehutanan Ms Ka'ban (baju hitam) dan ketua DDR Prof.DR Amin Nurdin (baju hijau). Selain itu turut hadir ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin, Budayawan Taufik Ismail, Ustad Yusuf Mansyur serta DPP SAS dan pendiri DDR (alm) H.Syaiful sirin Dt.Rajo mangkuto (Selasa,27/01/2009).

       Alhamdulillah Pondok Pesantren modern Gontor cabang XI Sulit Air telah berlansung 5 tahun dan telah menghasilkan para alumni. Para santri selain berasal dari nagari-nagari Sumbar, juga ada yang datang dari negeri Jiran Malaysia. Silahkan daftarkan Anak-anak kita menjadi manusia yang terdidik, berakhlak dan berbakti. Untuk biaya nya saat ini, adalah 450/bulan terdiri dari biaya pendidikan, akomodasi dan komsumsi. Jika ingin tahu lebih dekat silahkan hubungi pimpinan pondok, Ustad Bambang cp: 081259719222.  Semoga nagari Sulit Air menjadi pusat pendidikan Islam Sumatera Barat.

Sumber: Republika.co.id & DR.Amin Nurdin (DDR)

Monday, 8 December 2014

ANJAS LEMARA :SULIK AIA & ZUL IRFAN: RINDU MANANTI


Lagu cipt Rhian d' Kincai ini sudah lama lekat ditelinga orang Sulit Air, sempat dipopulerkan dulu oleh Bupati Gamawan Fauzi ketika beliau menjabat, bahkan Bunda Yulmatri Rais membuat 1 album untuk lagu ini. Sekarang menjadi lagu yang enak didengar ketika raga jauah di rantau, didendangkan kembali oleh artis Minang Anjas Lemara.

 Selamat menikmati :





 ----------------------------------------------------------------------------

Satu lagi persembahan dari anak nagari yang mencoba peruntungan di dunia tarik suara - Zul Irfan yang pernah jadi ketua IPPSA Petamburan ini, dengan gaya yang dia punya bisa memberi warna musik Minang yang energik. Kalau menarik jangan lupa dapatkan segera kaset dan CD nya :)

Selamat menikmati......



--- Sekian ---
                                        

Thursday, 4 December 2014

Istri-istri Rasulullah SAW

 


Ummahatul Mu'minin (Arabأمهات المؤمنينpara ibu orang-orang mukmin) adalah istilah dalam bahasa Arab yang digunakan dalam syariat Islam, merupakan penyebutan kehormatan bagi istri-istri dari Muhammad. Muslim menggunakan istilah tersebut sebelum atau sesudah nama istrinya. Istilah ini diambil dari ayat Quran, yang berbunyi:


Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka...( Al-Ahzab ayat 6)


Nabi Muhammad seringkali disebutkan menikah dengan 9 dan 11 orang perempuan. Akan tetapi ada juga kisah menceritakan Rasulullah menikahi 14 wanita Arab yang sebagian besar tertindas, malang nasib nya dan Janda kecuali Siti Aisyah. Terdapat kisah bahwa ia menikah dengan dua orang perempuan lainnya, tetapi diceraikannya sebelum mereka sempat bersama-sama, yaitu Amrah binti Yazid dari Bani Qilab dan Asma binti Nu'man dari Bani Kindah.  
Berikut ini ada 14 istri nabi Muhammad saw yang pernah tercatat dalam seajarah :
Ummu al-Mukminin: 
  •   Khadijah binti Khuwailid (556-621M)
           Ia merupakan istri Nabi Muhammad yang pertama. Berbagai riwayat memaparkan bahwa saat Muhammad menikah dengan Khadijah, umur Khadijah berusia 40 tahun sedangkan Nabi hanya berumur 25 tahun. Nabi Muhammad bersama dengannya sebagai suami istri selama 25 tahun yaitu 15 tahun sebelum menerima wahyu pertama dan 10 tahun setelahnya hingga wafatnya Khadijah, kira-kira 3 tahun sebelum hijrah ke Madinah. Khadijah wafat saat ia berusia 64 tahun 6 bulan.

          Ia merupakan istri Nabi Muhammad yang tidak pernah dimadu, karena semua istrinya yang dimadu dinikahi setelah wafatnya Khadijah. Di samping itu, semua anak Nabi kecuali Ibrahim adalah anak kandung Khadijah. Khadijah sebelumnya sudah menikah 2 kali sebelum menikah dengan Nabi SAW. Suami pertama Khadijah adalah Aby Haleh Al Tamimy dan suami keduanya adalah Oteaq Almakzomy, keduanya sudah meninggal sehingga menyebabkan Khadijah menjadi janda.

            Maskawin dari Nabi Muhammad sebanyak 20 bakrah (sapi betina) dan upacara perkawinan diadakan oleh ayahnya Khuwailid. Riwayat lain menyatakan, upacara itu dilakukan oleh saudaranya Amr bin Khuwailid.

          Pernikahannya dengan Khadijah menghasilkan keturunan hanya enam orang, yaitu: Al Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum,Fatimah, dan Abdullah. Nabi Muhammad setelah mendapatkan seorang putra yang bernama Al Qosim, maka ia mendapat julukan Abul Qosim (bapak Qosim), sedangkan putranya yang bernama Abdullah mempunyai julukan at Thoyib at Thohir yang berarti "Yang Bagus dan Lagi Suci".

         Khadijah meninggal pada tahun 621M , dimana tahun itu bertepatan dengan Mi’raj nya Nabi Muhammad SAW ke Surga. Nabi SAW sangatlah mencintai & melindungi Khadijah. Sehingga begitu perhatian nya kepada istri pertama yang mengawal perjuangan Islam, hanya setelah sepeninggalnya Khadijah lah Nabi SAW baru mau menikahi wanita lain.
  • Saudah binti Zam'ah (596-674M)
         Nabi menikah dengan Sawdah setelah wafatnya Khadijah dalam bulan itu juga. Sawdah adalah seorang janda tua. Suami pertamanya ialah al-Sakran bin Amr. Sawdah dan suaminya al-Sakran adalah di antara mereka yang pernah berhijrah ke Habsyah.

         Saat suaminya meninggal dunia setelah pulang dari Habsyah, maka Rasulullah telah mengambilnya menjadi istri untuk memberi perlindungan kepadanya dan memberi penghargaan yang tinggi kepada suaminya.Acara pernikahan dilakukan oleh Salit bin Amr. Riwayat lain menyatakan upacara dilakukan oleh Abu Hatib bin Amr. Maskawinnya ialah 400 dirham. 

  • Aisyah binti Abu Bakar (614-678M)
        Aisyah adalah satu-satunya istri Muhammad yang masih gadis pada saat dinikahi. Aisyah dinikahkan pada tahun 620 M. Akad nikah diadakan di Mekkah sebelum Hijrah, tetapi setelah wafatnya Khadijah dan setelah Muhammad menikah dengan Saudah. Upacara dilakukan oleh ayahnya Abu Bakar dengan maskawin 400 dirham.

        Hadits mengenai umur Aisyah tatkala dinikahkan adalah problematis. Hisyam bin ‘Urwah adalah satu-satunya yang mengabarkan tentang umur pernikahan Aisyah, yang didengarnya dari ayahnya. Bahkan Abu Hurairah ataupun Malik bin Anas tidak pernah mengabarkannya. Beberapa riwayat yang termaktub dalam buku-buku hadits berasal hanya dari Hisyam sendiri, dan hadits ini dianggap dhaif.[butuh rujukan] Hisyam mengutarakan hadits tersebut tatkala telah bermukim di Irak, dan ia pindah ke negeri itu dalam umur 71 tahun.

        Hisyam bin ‘Urwah menyatakan bahwa Aisyah dinikahkan ketika berumur 6 tahun. Muhammad tidak bersama dengannya sebagai suami-istri melainkan setelah berhijrah ke Madinah. Ketika itu, Aisyah berumur 9 tahun sementara nabi Muhammad berumur 53 tahun. Mengenai hal ini Ya’qub bin Syaibah berkata: “Yang dituturkan oleh Hisyam sangat terpecaya, kecuali yang disebutkannya tatkala ia sudah pindah ke Irak.” Ibnu Syaibah menambahkan bahwa Malik bin Anas menolak penuturan Hisyam yang dilaporkan oleh penduduk Irak. Dalam buku tentang sketsa kehidupan para perawi hadits, tersebut bahwa saat Hisyam berusia lanjut ingatannya sangat menurun.

         Menurut Tabari, keempat anak Abu Bakar (termasuk Aisyah) dilahirkan oleh istrinya pada zaman Jahiliyah, artinya sebelum 610 M. Apabila Aisyah dinikahkan sebelum 620 M, maka ia dinikahkan pada umur di atas 10 tahun dan hidup sebagai suami-istri dengan Muhammad dalam umur di atas 13 tahun. Menurut Abd alRahman bin Abi Zannad: “Asmah 10 tahun lebih tua dari Aisyah.” Menurut Ibnu Hajar al-'Asqalani, Asmah hidup hingga usia 100 tahun dan meninggal tahun 73 atau 74 Hijriyah. Apabila Asmah meninggal dalam usia 100 tahun dan meninggal dalam tahun 73 atau 74 Hijriyah, maka Asma berumur 27 atau 28 tahun pada waktu Hijrah, sehingga Aisyah berumur (27 atau 28) - 10 = 17 atau 18 tahun pada waktu Hijrah. Itu berarti Aisyah mulai hidup berumah tangga dengan Muhammad pada waktu berumur 19 atau 20 tahun.

         Sedangkan menurut Sahih Al-Bukhari, Aisyah sendiri mengatakan bahwa dirinya dinikahi oleh Muhammad ketika berumur 6 (enam) tahun. Pandangan ini juga berlaku di kalangan umat islam tertentu.
  • Hafshah binti Umar bin al-Khattab (607-665M)
         Hafsah seorang janda. Suami pertamanya Khunais bin Hudhafah al-Sahmiy yang meninggal dunia saat Perang Badar. Ayahnya Umar meminta Abu Bakar menikah dengan Hafsah, tetapi Abu Bakar tidak menyatakan persetujuan apapun dan Umar mengadu kepada nabi Muhammad. Kemudian rasulullah mengambil Hafsah sebagai istri. Hafsah Binti Umar (wafat 45 H).

        Hafshah binti Umar bin Khaththab adalah putri seorang laki-laki yang terbaik dan mengetahui hak-hak Allah dan kaum muslimin. Umar bin Khaththab adalah seorang penguasa yang adil dan memiliki hati yang sangat khusyuk. Pernikahan Rasulullah . dengan Hafshah merupakan bukti cinta kasihnya kepada mukminah yang telah menjanda setelah ditinggalkan suaminya, Khunais bin Hudzafah as-Sahami, yang berjihad di jalan Allah, pernah berhijrah ke Habasyah, kemudian ke Madinah, dan gugur dalam Perang Badar. Setelah suami anaknya meninggal, dengan perasaan sedih, Urnar menghadap Rasulullah untuk mengabarkan nasib anaknya yang menjanda. Ketika itu Hafshah berusia delapan belas tahun. Mendengar penuturan Umar, Rasulullah memberinya kabar gembira dengan mengatakan bahwa ia bersedia menikahi Hafshah.

          Jika kita menyebut nama Hafshah, ingatan kita akan tertuju pada jasa-jasanya yang besar terhadap kaum muslimin saat itu. Dialah istri Nabi yang pertama kali menyimpan Al-Qur’an dalam bentuk tulisan pada kulit, tulang, dan pelepah kurma, hingga kemudian menjadi sebuah kitab yang sangat agung.
  • Ummu Salamah binti Abi Umayyah  (599-683M)
          Salamah seorang janda tua mempunyai 4 anak dengan suami pertama yang bernama Abdullah bin Abd al-Asad. Suaminya syahid dalam Perang Uhud dan saudara sepupunya turut syahid pula dalam perang itu lalu nabi Muhammad melamarnya. Mulanya lamaran ditolak karena menyadari usia tuanya. Alasan umur turut digunakannya ketika menolak lamaran Abu Bakar dan Umar al Khattab.

        Lamaran kali kedua nabi Muhammad diterimanya dengan maskawin sebuah tilam, mangkuk dari sebuah pengisar tepung.
  • Ramlah binti Abu Sufyan (591-665M)
         Ummu Habibah seorang janda. Suami pertamanya Ubaidillah bin Jahsyin al-Asadiy. Ummu Habibah dan suaminya Ubaidullah pernah berhijrah ke Habsyah. Ubaidullah meninggal dunia ketika di rantau dan Ummu Habibah yang berada di Habsyah kehilangan tempat bergantung.

         Melalui al Najashi, nabi Muhammad melamar Ummu Habibah dan upacara pernikahan dilakukan oleh Khalid bin Said al-As dengan maskawin 400 dirham, dibayar oleh al Najashi bagi pihak nabi.
  • Juwayriyah (Barrah) binti Harits (605-670M)
         Ayah Juwairiyah ialah ketua kelompok Bani Mustaliq yang telah mengumpulkan bala tentaranya untuk memerangi nabi Muhammad dalam Perang al-Muraisi'.
         Setelah Bani al-Mustaliq tewas dan Barrah ditawan oleh Tsabit bin Qais bin al-Syammas al-Ansariy. Tsabit hendak dimukatabah dengan 9 tahil emas, dan Barrah pun mengadu kepada nabi.
Rasulullah bersedia membayar mukatabah tersebut, kemudian menikahinya.
  • Shafiyah binti Huyay (628-672M)
          Shafiyah anak dari Huyay, ketua suku Bani Nadhir, yang berdiam di sekitar Madinah. Dalam Perang Khaibar, Shafiyah dan suaminya Kinanah bin al-Rabi telah tertawan. Dalam satu perundingan setelah dibebaskan, Safiyah memilih untuk menjadi istri nabi Muhamad. Sofiah binti Huyai bin Akhtab (wafat 50 H).
Shafiyah memiliki kulit yang sangat putih dan memiliki paras cantik, menurut Ummu Sinan Al-Aslamiyah, sehingga membuat cemburu istri-istri Muhammad yang lain.

         Bahkan ada istri Muhammad dengan nada mengejek, mereka mengatakan bahwa mereka adalah wanita-wanita Quraisy, wanita-wanita Arab sedangkan dirinya adalah wanita asing (Yahudi). Bahkan suatu ketika Hafshah sampai mengeluarkan lisan kata-kata, ”Anak seorang Yahudi” hingga menyebabkan Shafiyah menangis.

          Muhammad kemudian bersabda, “Sesungguhnya engkau adalah seorang putri seorang nabi dan pamanmu adalah seorang nabi, suamimu pun juga seorang nabi lantas dengan alasan apa dia mengejekmu?” Kemudian Muhammad bersabda kepada Hafshah, “Bertakwalah kepada Allah wahai Hafshah!” Selanjutnya manakala dia mendengar ejekan dari istri-istri nabi yang lain maka diapun berkata, “Bagaimana bisa kalian lebih baik dariku, padahal suamiku adalah Muhammad, ayahku (leluhur) adalah Harun dan pamanku adalah Musa?” Shafiyah wafat tatkala berumur sekitar 50 tahun, ketika masa pemerintahan Mu'awiyah.
  • Zaynab binti Jahsy (588-641M)
         Zaynab merupakan istri Zaid bin Haritsah, yang pernah menjadi budak dan kemudian menjadi anak angkat nabi Muhammad s.a.w. setelah dia dimerdekakan.
         Hubungan suami istri antara Zainah dan Zaid tidak bahagia karena Zainab dari keturunan mulia, tidak mudah patuh dan tidak setaraf dengan Zaid. Zaid telah menceraikannya walaupun telah dinasihati oleh nabi Muhammad s.a.w..

        Upacara pernikahan dilakukan oleh Abbas bin Abdul-Muththalib dengan maskawin 400 dirham, dibayar bagi pihak nabi Muhammad s.a.w.
  • Zaynab binti Khuzaymah (595-626M)
        Zaynab putri Khuzaymah bin al-Harits bin Abdullah bin Amr bin Abdu Manaf bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’a bin Muawiyah. Dijuluki “Ibu orang-orang miskin” karena kedermawanannya terhadap orang-orang miskin.

        Sebelumnya menikah dengan Muhammad, ia adalah istri dari Abdullah bin Jahsy. Ada riwayat yang mengatakan ia istri Abdu Thufail bin al-Harits, tetapi pendapat pertama adalah yang sahih. Ia dinikahi oleh Muhammad pada tahun ke 3 H dan hidup bersamanya selama hanya dua atau tiga bulan., karena Zainab binti Khuzaimah meninggal dunia sewaktu Muhammad masih hidup.
  • Maymunah binti al-Harits (602-681M)
         Maymunah binti al-Harits bin Hazn bin Bujair bin al-Harm bin Ruwaibah bin Abdullah bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’a bin Muawiyah bibi dari Khalid bin Walid dab Abdullah bin Abbas. Rasulullah saw menikahinya di tempat yang bernama Sarif suatu tempat mata air yang berada sembilan mil dari kota Mekah.
  
        Ketika ia dinikahi masih berumur 36 tahun sedangkan rasul waktu itu berusia 60 tahun. Ia adalah wanita terakhir yang dinikahi oleh Muhammad. Rasulullah SAW menikahinya sebagai penghormatan bagi keluarganya yang telah saling tolong menolong dengannya. Maimunah sendirilah yang datang menemui Rasulullah SAW dan meminta agar menikahinya.
  • Maria binti Syama’un (594-637M)
        Mariah al-Qibthiyah ialah satu-satunya istri Nabi yang berasal dari Mesir. Ia seorang mantan budak Nabi yang telah dinikahi dan satu-satunya pula yang dengannya Nabi memperoleh anak selain Khadijah yakni Ibrahim namun meninggal dalam usia 4 tahun. Mariyah al-Qibtiyah wafat pada 16H/637 M.
Seorang wanita asal Mesir yang dihadiahkan oleh Muqauqis, penguasa Mesir kepada Rasulullah tahun 7 H. Setelah dimerdekakan lalu dinikahi oleh Rasulullah dan mendapat seorang putra bernama Ibrahim. Sepeninggal Rasulullah dia dibiayai oleh Abu Bakar kemudian Umar dan meninggal pada masa kekhalifahan Umar.

         Seperti halnya Sayyidah Raihanah binti Zaid, Mariyah al-Qibtiyah adalah teman (stlh dibebaskan Rasulullah) yang kemudian ia nikahi. Rasulullah memperlakukan Mariyah sebagaimana ia memperlakukan istri-istrinya yang lainnya. Abu Bakar dan Umar pun memperlakukan Mariyah layaknya seorang Ummul-Mukminin. Dia adalah istri Rasulullah satu-satunya yang melahirkan seorang putra, Ibrahim, setelah Khadijah.
Allah menghendaki Mariyah al-Qibtiyah melahirkan seorang putra Rasulullah setelah Khadijah. Betapa gembiranya Rasulullah mendengar berita kehamilan Mariyah, terlebih setelah putra-putrinya, yaitu Abdullah, Qasim, dan Ruqayah meninggal dunia.

          Mariyah mengandung setelah setahun tiba di Madinah. Kehamilannya membuat istri-istri Rasul cemburu karena telah beberapa tahun mereka menikah, namun tidak kunjung dikaruniai seorang anak pun. Rasulullah menjaga kandungan istrinya dengan sangat hati-hati. Pada bulan Dzulhijjah tahun kedelapan hijrah, Mariyah melahirkan bayinya yang kemudian Rasulullah memberinya nama Ibrahim demi mengharap berkah dari nama bapak para nabi, Ibrahim. Lalu ia memerdekakan Mariyah sepenuhnya.

Batal menjadi Ummu al-Mukminin - Diantara semua para istrinya, hanya kedua wanita ini saja yang telah dinikahi tetapi belum sempat digauli oleh rasul :
  • Asma' binti al-Nu'man

        Asma' menikah dengan nabi Muhammad tetapi kemudian diceraikan oleh nabi dan diantar pulang oleh Abu Usaid ke keluarganya sebelum hidup bersama karena Asma telah berkata"'A'udzubillah" (Aku berlindung kepada Allah atas dirimu) kepada Muhamamd, atas masukan dari Aisyah, Saudah dan Hafshah, karena mereka cemburu kepada Asma seorang janda yang cantik. Kembalilah Asma’ binti an-Nu’man ke tengah keluarganya, karena penyesalannya, ia selalu menyebut dirinya sebagai asy-Syaqiyah artinya wanita yang celaka. Kisah perceraian rasulallah dengan Asma binti Numan ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahihnya.
  • Amrah binti Yazid
Disebut dalam suatu kisah bahwa Nabi Muhammad menikah dengan Amrah ketika Amrah baru saja memeluk agama Islam.


 Demikianlah sekilas mengenai istri-istri Rasulullah SAW yang luar biasa. Jelaslah bahwa Rasulullah SAW memiliki alasan yang kuat dalam setiap pernikahannya. Semua dilandasi atas kecintaan pada Allah SWT dan umatnya. Semoga kita semua terbebas dari pikiran-pikiran buruk dan hasutan kaum kafir mengenai beliau.

Poligami :

Al Qur’an membicarakan tentang disyariatkannya poligami hanya didalam dua ayat yang keduanya berada di surat an Nisa :

وَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تُقْسِطُواْ فِي الْيَتَامَى فَانكِحُواْ مَا طَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَاء مَثْنَى وَثُلاَثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تَعْدِلُواْ فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلاَّ تَعُولُواْ

Artinya : “dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (QS. An Nisaa : 3)

وَلَن تَسْتَطِيعُواْ أَن تَعْدِلُواْ بَيْنَ النِّسَاء وَلَوْ حَرَصْتُمْ فَلاَ تَمِيلُواْ كُلَّ الْمَيْلِ فَتَذَرُوهَا كَالْمُعَلَّقَةِ وَإِن تُصْلِحُواْ وَتَتَّقُواْ فَإِنَّ اللّهَ كَانَ غَفُورًا رَّحِيمًا

Artinya : “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. dan jika kamu Mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nisaa : 129)

Poligami bukanlah sebuah kewajiban dan bukan pula sunnah akan tetapi ia diperbolehkan oleh agama islam karena adanya tuntutan pembangunan dan kemasyarakatan yang mendesak untuk berpoligami, sebagaimana dikatakan Sayyid Sabiq didalam kitabnya “Fiqhu as Sunnah”. Maka sesungguhnya apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw tersebut adalah bagian dari kekhususan yang diberikan Allah kepadanya saw yang tidak diberikan kepada umatnya.

So... ??

Sumber: Eramuslim - Cara-Muhammad.com

- Sekian -